Depok (ANTARA) - Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok, Jawa Barat hingga Rabu, 6 Mei 2020 mencatat jumlah angka pasien terkonfirmasi yang sembuh lebih tinggi dari yang meninggal dunia.
"Sebanyak 47 orang pasien dinyatakan sembuh. Sedangkan untuk yang meninggal ada 20 orang, dari jumlah kasus konfirmasi positif 323 orang," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris di Depok, Kamis.
Sedangkan untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 3.372 orang, dengan selesai pemantuan 1.752 orang dan masih tersisa 1.620. Untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 1.312 orang, selesai 529 orang dan tersisa 783 orang. Untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) tersisa 941 dari 1.331 jiwa, dan selesai pemantauan 390 orang.
Baca juga: RSUD Kota Depok menjadi rumah sakit khusus COVID-19
Idris mengatakan, pihaknya menerapkan tiga strategi kebijakan dalam penanganan penyebaran virus Corona atau Covid-19. Ketiga kebijakan tersebut yaitu pencegahan (prevent), pendeteksian (detect), dan penanganan (response).
Ia mengatakan strategi prevent dirumuskan dalam kegiatan promosi dan sosialisasi kesehatan. Kemudian, penerapan kewaspadaan dini, pembentukan kampung siaga Covid-19 serta penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Lalu untuk detect dilakukan melalui program Contact Tracing (penelusuran kontak), penyelidikan epidemiologi, rapid test dan Swab Polymerase Chain Reaction (PCR)," ujarnya.
Sementara strategi response, kata Mohammad Idris, dilakukan dengan menjalankan program penanganan kasus, menunjuk Rumah Sakit Rujukan Covid-19, penyediaan logistik, Jaring Pengaman Sosial (JPS) hingga layanan pemakaman.
Baca juga: Pemkot Depok larang pegawai tanpa surat tugas dari perusahaan
Selain ketiga strategi tersebut yang ditunjang juga dengan manajemen operasional Covid-19 yaitu manajemen Gugus Tugas dan Informasi/Komunikasi. Namun yang penting juga dibutuhkan kerja sama semua pihak untuk menyelesaikan pandemi virus Corona.
Angka kesembuhan COVID-19 di Kota Depok lebih tinggi dari meninggal
Kamis, 7 Mei 2020 11:33 WIB