Bandung (ANTARA) - Partai Golongan Karya (Golkar) Jawa Barat (Jabar) akan merangkul kalangan generasi milenial untuk dijadikan sebagai kader, hal tersebut merupakan salah satu upaya untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0.
"Selama ini kader Partai Golkar identik dengan mereka yang berusia 35 tahun ke atas. Kami sadar betul bahwa Partai Golkar butuh kader-kader baru yang bisa menjadi favorit bagi kawula muda," kata Sekretaris DPD Partai Golkar Jabar Ade Barkah Surachman, di Bandung, Jumat.
Ade mengatakan Partai Golkar menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi persaingan politik di era Revolusi Industri 4.0 dan berbagai gagasan baru tentang hal tersebut berkembang menjelang pelakssanaan Musda Partai Golkar Tahun 2020.
"Jadi formulasinya masih terus kami matangkan. Jurus atau strategi baru itu akan makin memantapkan kami sebagai partai modern yang siap mengahadapi era industri 4.0," kata Sekretaris DPD Partai Golkar Jabar Ade Barkah Surachman, di Bandung, Jumat.
Ade yang juga kandidat terkuat Ketua DPP Partai Golkar Jabar 2020-2025 ini mengatakan langkah Partai Golkar dalam menyongsong era Revolusi Industri 4.0 sejalan dengan arahan Ketua Umum Partai Golkar Pak Airlangga Hartarto.
"Pak Airlangga demikian peduli memberi perhatian khusus terhadap isu era industri 4.0," kata Ade.
Sehingga, kata dia, untuk mewujudkan hal tersebut maka Partai Golkar akan semakin banyak membutuhkan kader-kader baru yang potensial, khususnya dari kalangan milenial.
"Kami akan siapkan para influencer untuk meraih kader baru tersebut. Kami juga akan siapkan semacam juru bicara yang mampu melakukan komunikasi politik dengan berbagai kalangan, terlebih dengan kalangan muda milenial," kata Ade.
Ade mengatakan banyak mahasiswa dan siswa sekolah menengah atas yang bisa diberdayakan untuk masuk di Partai Golkar dan mereka nantinya bisa dilatih sedemikian rupa agar pandai berkomunikasi, khususnya pada bagian 'public speaking'.
"Jadi masing-masing dari DPC-DPC se-Jabar harus siapkan para juru bicara untuk kawula muda ini. Mengapa demikian, karena dengan juru bicara kawula muda ini lebih bisa diterima oleh kawula muda itu sendiri. Khususnya jelas kalangan milenial," katanya.
Walaupun menjadi partai modern, lanjut Ade, tetap semua berbasis pada nilai-nilai ideologi Pancasila, wawasan kebangsaan dan nilai-nilai agama yang selama ini dipegang teguh oleh Partai Golkar.
"Jadi tetap akan disesuaikan dengan gaya-gaya milenial semisal optimalisasi media sosial, pembentukan komunitas-komunitas kekinian hingga ke bidang religi yang diterima anak-anak muda," katanya.
Sebagai contohnya, kata Ade pihaknya akan membuat komunitas skate board Partai Golkar, komunitas pecinta kopi Partai Golkar.
"Dan bisa juga kita buat pecinta K-POP, pecinta game semisal Mobile Legend atau PUBG yang semuanya difasilitasi Partai Golkar," kata dia.
"Sehingga mereka tidak hanya berkumpul senang-senang saja, kita adakan training di tiap-tiap kabupaten kota tentang cara berpolitik dengan baik. Saya juga akan tekankan politik Partai Golkar Jabar akan lebih memikirkan kepentingan orang banyak," lanjut dia.
Dia menambahkan jangan sampai masuk partai politik, khususnya ke Partai Golkar, hanya berharap bisa dapatkan kekuasaan ataupun jabatan semata.
Namun generasi muda ini dibentuk karakternya agar jujur, saling mencintai sesama, dan lebih memikirkan kepentingan publik.