Teheran (ANTARA) - Otoritas penerbangan sipil Iran menyatakan tidak akan menyerahkan dua kotak hitam dari pesawat Ukraina, yang jatuh di Iran dan menewaskan 176 orang di dalamnya, kepada pabrik Boeing ataupun Amerika Serikat.
Namun, otoritas Iran mengatakan akan bekerja sama dengan Ukraina.
Menurut laporan televisi negara Iran pada Rabu (8/1), kedua kotak hitam dan perekam suara dari pesawat itu sudah ditemukan.
Pesawat penumpang Boeing 737 milik maskapai penerbangan Ukraine International Airlines itu jatuh di dekat Bandar Udara Internasional Imam Khomeini di Teheran pada Rabu pagi. Seluruh penumpang dan awak pesawat tewas.
Belum ada kejelasan soal ke negara mana Iran akan mengirimkan kotak hitam tersebut untuk dianalisis, menurut laporan kantor berita Iran Mehr, yang mengutip Ali Abedzadeh, kepala Organisasi Penerbangan Sipil Iran.
Abedzadeh menambahkan bahwa pihaknya menyambut baik Ukraina untuk bergabung dalam penyelidikan kecelakaan tersebut.
Kalangan petinggi Ukraine International Airlines membantah bahwa kejatuhan jet itu disebabkan oleh kesalahan awaknya. Maskapai mengatakan, bahwa sebelum terbang pada Senin (7/1), pesawat tersebut sudah melalui proses pemeliharaan terjadwal.
Jet 737 itu dibuat pada 2016 dan dikirimkan langsung ke maskapai tersebut dari pabrik Boeing.
Boeing mengatakan pada Rabu bahwa pihaknya siap memberikan bantuan apa pun yang diperlukan pascakejatuhan pesawat itu.
Baca juga: 170 penumpang tewas akibat jatuhnya pesawat Boeing 737 Ukraina
Sumber: Xinhua-OANA