Jakarta (ANTARA) - Pasar untuk bisnis dan jual-beli mobil bekas di Indonesia diprediksi akan terus meningkat di tahun 2020 dengan kisaran antara satu hingga dua persen.
Menurut Co-Founder & CEO Carsome Eric Cheng saat ditemui di Jakarta, Selasa (17/12), prediksi ini didasari dengan data dari Carsome di tahun 2018, mobil bekas yang terjual di Indonesia mencapai 1,6 juta unit.
"Di Asia Tenggara, pertumbuhan bisnis mobil bekas ini naik terus. Di 2018, empat juta mobil bekas berhasil terjual (di Carsome), dengan 1,6 juta di antaranya adalah dari Indonesia. Pasar di Indonesia sangat bagus," ujar Cheng.
Lebih lanjut, pria asal Malaysia itu mengatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang menunjang pertumbuhan jual-beli mobil bekas di Indonesia. Salah satunya adalah pertumbuhan GDP (produk domestik bruto) Indonesia yang ia nilai kian membaik.
"Persentasi pertumbuhan GDP Asia Tenggara adalah salah satu yang tertinggi di dunia. Dan di Indonesia, pertumbuhan GDP-nya merupakan tiga teratas di Asia Tenggara," kata Cheng.
Faktor kedua adalah banyaknya pengguna mobil di Indonesia. Menurut Cheng, hal ini ikut berkontribusi dalam pertumbuhan jual-beli mobil bekas di Tanah Air bahkan untuk tahun mendatang.
"Ini adalah faktor mengapa saya pikir market untuk used car ini akan terus bertumbuh, dan marketnya akan semakin baik di Indonesia," ujarnya melanjutkan.
Sementara itu, pada 2020 nanti, Carsome menargetkan pertumbuhan di atas dua persen untuk penjualan mobil bekas di Indonesia. Didukung dengan teknologi seperti e-commerce, potensi Indonesia sebagai pasar bisnis mobil bekas semakin menjanjikan.
"Market sharing-nya potensial. Pasar di Indonesia sangat bagus, apalagi dibantu dengan penjualan lewat teknologi seperti e-commerce," kata Cheng.