Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir diminta untuk mengevaluasi secara menyeluruh kinerja direksi dan komisaris BUMN yang dinilai tidak meningkat.
“Menteri BUMN harus melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kinerja direksi dan komisaris BUMN yang dinilai tidak ‘perform’, cenderung merugi serta minim inovasi,” kata Koordinator Sinergi Kawal BUMN Arief Rachman dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Arief mengatakan usul tersebut merupakan salah satu dari sejumlah saran yang disampaikan kepada Menteri BUMN yang baru untuk bisa menghadapi tantangan ke depan.
Pertama, terkait perubahan nomenklatur Kementerian BUMN yaitu ada penambahan jabatan Wakil Menteri (Wamen) dalam struktur kementerian BUMN.
“Sebagaimana arahan Presiden Jokowi, kami memandang untuk mengisi jabatan penting tersebut adalah figur yang berpengalaman dalam mengelola birokrasi Kementerian BUMN atau pejabat tinggi di kementerian BUMN bukan dari perusahaan mengingat Pak Erick Thohir bukan berlatar belakang birokrat,” ujarnya.
Kemudian, perlu mengoptimalkan peran dan fungsi kedeputian Kementerian BUMN dalam rangka meningkatkan kinerja, pembinaan dan pengawasan pada BUMN berdasarkan cluster yang dibidangi deputi-deputi tersebut.
Selanjutnya, skema holdingisasi BUMN yang sudah dilakukan sejak era Menteri BUMN Tanri Abeng hingga Rini Soemarno harus terus dilakukan sesuai arahan Presiden Jokowi yang tercantum dalam peraturan pemerintah.
“BUMN harus didorong agar konsentrasi dan fokus pada core bisnis-nya dalam rangka membangun BUMN maju menjadi perusahaan berkelas dunia serta berdaya saing,” katanya.
Sebelumnya, setelah resmi ditunjuk sebagai Menteri BUMN oleh Presiden Joko Widodo dalam Kabinet Indonesia Maju, Erick bertekad untuk menjadikan BUMN perusahaan yang juga berkiprah di kancah internasional.
“Kita tidak hanya bisa jago kandang tapi harus menjadi pemain global," ujar Erick.
Dia mengatakan bahwa hal tersebut bisa dicapai jika semua pihak baik BUMN, BUMD dan swasta bisa bersama-sama memiliki misi yang sama untuk membuat Indonesia maju sesuai dengan nama Kabinet Indonesia Maju seperti dicanangkan oleh Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin untuk periode 2019-2024."Ini bukan hanya sebuah visi, tapi sebuah hasil yang diharapkan nyata untuk rakyat Indonesia," katanya.
Baca juga: Garuda bersama 9 BUMN restrukturisasi bisnis Merpati Airlines