Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo dalam sambutannya mengaku sering menelpon menteri-menterinya tengah malam, dan hal itu diakui oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
"Iya kalau malam, kalau ada masalah misalnya ada bencana alam dimana, itu malamnya telepon besok kesana," kata Basuki ditemui di Istana Negara, Jakarta, Jumat.
Menurut Basuki, Presiden Jokowi merupakan tokoh yang inovatif, luar biasa, dan kerap insidental.
Menteri PUPR menjelaskan Presiden Jokowi tidak ingin terikat dengan keprotokoleran dan rutinitas.
Jika ada hal yang mendesak dan perlu untuk segera dibenahi, Presiden Jokowi tidak segan untuk segera "action" menghubungi menteri terkait.
"Saya tahu, kalau saya nggak bisa, saya bilang nggak bisa, karena beliau punya mata dan telinga yang jauh lebih banyak dibanding mata dan telinga saya," kata Basuki.
Selain itu, Basuki mengungkap pekerjaan rumah yang besar ke depan adalah pembangunan ibu kota baru serta penyediaan air bersih, sanitasi, dan perumahan.
"Jadi ada target yang baru-baru lagi. Tapi yang tiga ini jadi prioritas lebih menurut saya," kata Basuki.
Basuki juga menyarankan menteri dalam Kabinet Kerja jilid dua nanti harus dapat mengimbangi kecepatan kerja Presiden Joko Widodo.
Menurut dia, tantangan besar menjadi menteri dalam Kabinet Kerja adalah kecepatan dan kualitas yang harus presisi.
Baca juga: Presiden Jokowi pastikan jumlah menteri di kabinet baru tetap sama
Baca juga: Jokowi silaturahim dengan JK dan menteri Kabinet Kerja