Jakarta (ANTARA) - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, Selasa, mengatakan, kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) cabang Jawa Barat sempat merencanakan untuk melakukan aksi teror dengan sasaran kantor polisi dan rumah ibadah di Cirebon dan Bandung.
Namun demikian, Densus 88 Antiteror bergerak cepat dengan menangkap 11 tersangka teroris di Jawa Barat.
Rinciannya, telah ditangkap tiga tersangka yakni RF, BA dan YF di Cirebon. Kemudian pada Selasa, Densus 88 kembali menangkap tersangka lainnya, yakni S dan LT, beserta barang bukti di antaranya buku dasar mikrologi, buku-buku kimia, buku tentang terorisme dan berbagai peralatan kimia dan bahan pembuatan bom.
"Bomnya sudah siap semuanya dan ada bom yang cukup canggih teknologinya dan untuk saudara LT sudah dipersiapkan sebagai society bomber," kata Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta.
Dedi mengatakan, kelompok ini hendak menargetkan tempat ibadah dan Mako Polri di Cirebon sebagai sasaran pemboman.
Sementara di Bandung, Densus juga meringkus dua tersangka, yakni DP dan MNA, setelah sebelumnya Densus menangkap empat tersangka, yakni MRM, AA, JJ dan N.
Dari hasil pemeriksaan diketahui para anggota JAD Bandung ini merencanakan untuk melakukan aksi teror di tempat ibadah dan Mako Polri di Bandung.
"(Kalau JAD) Cirebon hendak menggunakan society bomber, sedangkan JAD Bandung melakukan serangan dengan menggunakan beberapa senjata seperti senjata angin, airsoftgun, pisau dan beberapa senjata tajam untuk menyerang secara personal maupun di tempat-tempat yang saya sebutkan tadi," katanya.
Saat ini Densus 88 terus bergerak melakukan upaya mitigasi maksimal untuk mencegah terjadinya aksi terorisme di beberapa wilayah.
Baca juga: Densus ringkus tiga terduga teroris di Cirebon-Indramayu secara bersamaan
Baca juga: Densus 88 kembali tangkap seorang terduga teroris di Cirebon