Bandung (ANTARA) - Anggota DPR RI dari Partai Golkar Dedi Mulyadi mengatakan pencemaran di Sungai Cimalaya yang terbentang dari Kabupaten Subang, Purwakarta hingga Karawang terjadi dari hulu hingga hilir sungai tersebut.
"Beberapa waktu lalu saya menelusuri alur Sungai Cilamaya dan itu sungguh komplek mengingat sumber pencemaran terjadi di hulu dan hilir," kata Dedi Mulyadi, Senin.
Dedi yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat ini menuturkan pada bagian hulu Sungai Cimalaya banyak ditemukan sampah domestik dan bagian hilirnya dirusak limbah industri.
Oleh karena itu, Dedi Mulyadi meminta pemerintah pusat memberikan efek jera pada warga yang membuang limbah ke sungai.
Menurut dia, tidak hanya menindak industri nakal pemerintah juga harus mencabut subsidi warga yang masih menunjukan perilaku tak bertanggung jawab dengan membuang sampah ke sungai.
"Saya menilai pencabutan subsidi oleh pemerintah bisa menjadi efek jera bagi warga yang masih tidak memiliki kepedulian dengan membuang sampah atau limbah ke sungai," kata dia.
Selain itu, kata dia, untuk menyelesaikan problem sampah, pemerintah harus membuat regulasi dengan memberikan sanksi tegas bagi pembuang sampah sembarangan salah satunya adalah mencabut subsidi pendidikan.
Dia mengatakan saat ini kesadaran dan tanggung jawab masyarakat terhadap lingkungan masih rendah sementara perhatian negara terhadap masyarakat sudah begitu tinggi.
Salah satunya dengan memberikan subsidi pendidikan gratis dari SD hingga SMP karena dalam menurutnya selama ini perhatian negara terhadap masyarakat tinggi.
"Cuma belum diimbangi oleh kesadaran publik tanggung jawab terhadap negara," kata dia.
Dahulu, kata dia, warga banyak disuruh oleh pemerintah, mulai dari kerja bakti hingga gotong-royong membersihkan sampah, tetapi subsidinya kurang mendapat perhatian.
"Tapi sekarang sebaliknya. Saat ini rakyat banyak disubsidi tapi lupa kewajiban. Harus segera dibenahi ke depannya," kata dia.