Bandung (ANTARA) - Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts menyebut gagalnya eksekusi penalti yang dilakukan Ezchiel Ndouassel (Eze) disebabkan hilangnya konsentrasi akibat protes para pemain Semen Padang yang menunda pertandingan sekira 3 menit.
"Mungkin fakta Semen Padang menunda pertandingan dengan mengancam melakukan walk out dan Ezechiel kehilangan konsentrasi karena menunggu terlalu lama," kata Robert usai pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Rabu (18/9) malam.
Baca juga: Persib Bandung gagal raih poin penuh atas Semen Padang
Pada menit ke-60 laga Persib kontra Semen Padang dalam lanjutan Shopee Liga 1 itu, para pemain Semen Padang mengancam walk out lantaran tidak terima atas keputusan wasit saat Ezechiel terjatuh di kotak pinalti. Apalagi penyerang Padang bernomor punggung 99, Vanderlei Fransisco terlihat bersikukuh kepada wasit menganggap bahwa penyerang Persib yang akrab disapa Eze itu melakukan diving.
Namun wasit yang memimpin jalannya pertandingan, Faulur Rosy tidak menghiraukan protes Semen Padang itu dengan tetap memberikan hadiah penalti kepada Maung Bandung. Namun sayang, kesempatan emas tersebut tidak bisa dikonversi Eze menjadi gol lantaran bola melambung ke atas gawang Teja Paku Alam.
"Kami seharusnya bisa mengakhiri laga dengan kemenangan karena mendapat penalti, saya rasa itu jelas penalti," kata Robert.
Pelatih asal Belanda itu menganggap para pemain Semen Padang tidak bagus dalam melakukan protes.
"Dan tentu tidak bagus Semen Padang melakukan protes seperti itu, tidak tahu aturannya seperti apa, tetapi wasit harus menuliskan itu dalam laporannya," kata dia.
Sementara itu, Pelatih Semen Padang Welliansyah pun saat itu mengintruksikan para pemainnya agar tetap menjalani pertandingan. Menurutnya keputusan wasit juga nantinya ada yang menilai, namun para pemain perlu menjaga emosi.
"Saya ingatkan pemain jaga emosi, sabar, terima itu keputusan wasit nanti juga ada yang menilai. Tidak ada lagi unsur yang lain," kata Welliansyah.