Purwakarta (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menyatakan 23.718 jiwa warga yang tersebar di sejumlah kecamatan mengalami kesulitan air bersih selama musim kemarau tahun ini.
"Selama beberapa bulan terakhir, kami telah mendistribusikan air bersih ke sejumlah daerah yang mengalami kesulitan air bersih," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemkab Purwakarta Wahyu Wibisono, di Purwakarta, Jumat.
Ia mengatakan, hingga akhir Agustus ini pihaknya telah mendistribusikan sekitar 209 ribu liter air bersih ke 20 desa yang tersebar di 10 kecamatan.
Ratusan ribu liter air bersih itu telah disalurkan untuk 57 RT dan 39 RW dengan total kepala keluarga sebanyak 9.917 KK atau 23.718 jiwa.
Menurut dia, saat ini sudah memasuki puncak kemarau sehingga pihaknya masih mewaspadai ancaman kekeringan di wilayah Purwakarta. Musim hujan diperkirakan baru akan terjadi pada November 2019.
Pihaknya mengimbau bagi warga yang membutuhkan air bersih bisa memanfaatkan layanan pengaduan atau langsung berkoordinasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Purwakarta.
"Bagi pihak yang akan mendistribusikan bantuan air, kami harap koordinasi dengan kami supaya penyalurannya tepat sasaran tidak tumpang tindih," kata dia.
Pada musim kemarau ini, Wibi juga mengimbau agar warga meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran. Apalagi berdasarkan perkiraan Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim kemarau masih akan berlangsung hingga Oktober.