Garut (ANTARA) - Bupati Garut Rudy Gunawan memastikan jamaah haji tidak akan dikenai pungutan untuk ongkos transportasi dari Garut menuju Embarkasi Jakarta-Bekasi dan sebaliknya serta konsumsi selama perjalanan menuju dan dari embarkasi karena pemerintah kabupaten sudah mengalokasikan dana Rp700 juta untuk keperluan itu.
"Biaya sudah ada, enggak ada diminta, enggak akan ada itu," kata Bupati usai menghadiri acara Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah di SMPN 1 Kabupaten Garut, Senin.
Ia menuturkan, Pemerintah Kabupaten Garut menyediakan dana Rp700 juta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk pengangkutan jamaah haji dari Pendopo Garut ke Embarkasi Jakarta-Bekasi dan sebaliknya.
"Itu sudah dikucurkan untuk bus, dan untuk makan," katanya.
Bupati menjelaskan, jamaah haji Garut terdiri atas 1.930 calon haji dan 15 petugas pendamping. Mereka terbagi dalam lima kelompok terbang (kloter).
"Sekarang jumlah jamaah bertambah 300 orang, kalau tahun kemarin 1.600-an orang," katanya.
Dua kloter jamaah haji asal Garut sudah diberangkatkan menuju Tanah Suci pada 9 Juli dan 14 Juli, tiga kloter lainnya dijadwalkan berangkat pada 21 dan 22 Juli, serta 30 Juli 2019.
Baca juga: Seorang calon haji asal Tasikmalaya meninggal dunia
Baca juga: Jamaah calon haji dari Garut siap diberangkatkan 9 Juli
Baca juga: Calon haji di Kota Tasikmalaya gagal berangkat karena serangan jantung
Pemkab Garut alokasikan Rp700 juta untuk transportasi jamaah haji ke embarkasi
Senin, 15 Juli 2019 14:20 WIB