Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meminta PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (Bank BJB) untuk terus berinovasi dan berkontribusi lebih meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat via program-programnya memasuki usia ke 58 tahun bank tersebut.

“BJB harus mampu menjadi daya ungkit dan daya dorong bagi peningkatan kesejahteraan rakyat Jawa Barat,” ucapnya dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Bank BJB ke-58 di di Kantor Pusat Bank BJB, Kota Bandung, Senin (20/5/) malam.

Uu Ruzhanul pun berharap Bank BJB mampu melahirkan inovasi yang langsung menyentuh kondisi perekonomian masyarakat. 

Dengan begitu, Sumber Daya Manusia dan kemitraan bisa menjadi kunci utama eksistensi Bank bjb di dunia perbankan nasional maupun global. 

“Saya berharap di masa yang akan datang bjb harus bisa mengeluarkan dan membuat inovasi-inovasi yang lebih hebat lagi,” katanya.

Bank yang berdiri pada 20 Mei 1961 itu awalnya merupakan bank milik pemerintah Belanda bernama Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat. 

Bank BJB mengalami beberapa perubahan nama sampai pada akhirnya PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk dipilih.

Tercatat aset bank pembangunan daerah tersebut sebesar Rp 117 triliun. Pada usia 58, Bank BJB sudah menjadi perusahaan terbuka nasional dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Bank BJB, Nia Kania, menuturkan bahwa pihaknya tidak akan berpuas diri dan akan terus berinovasi guna melebarkan sayap, meskipun aset yang dimiliki sudah menyentuh ratusan triliun. 

“Bank BJB senantiasa berkomitmen untuk turut serta memajukan bangsa dengan terus hadir di tengah masyarakat melalui strategi yang berfokus untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan,” katanya.

Hal tersebut selaras dengan visi Bank bjb sebagai penggerak laju perekonomian daerah. Bank BJB pun bakal terus bersinergi dengan pemerintah daerah serta BUMD di Jawa Barat dan Banten dalam rangka melambungkan perekonomian daerah.

“Di antaranya adalah pembiayaan sektor infrastruktur daerah, melakukan pemberdayaan BUMDes, program kemitraan dalam penyaluran kredit usaha rakyat, dan sinergi BPR dan LKM, serta pembiayaan sektor UMKM dengan meluncurkan beberapa program,” katanya.

Sejauh ini, Bank BJB sudah terlibat dalam beberapa program Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat seperti One Village One Company (OVOC), One Pesantren One Product (OPOP), Kredit BJB Mesra, dan program Desa Juara. 

Dalam sektor pembangunan nasional, Bank BJB turut serta dalam proyek-proyek berskala nasional, semisal pembangunan jalan tol, proyek pembangunan pelabuhan baru, proyek penyediaan air minum, serta proyek pembangunan bendungan dan jaringan irigasi.

Guna menyesuaikan diri dengan era teknologi digital di industry perbankan, Bank BJB pun tengah berupaya mengoptimalkan digital marketing. 

Salah satunya melalui pengembangan produk mobile banking yang lebih user friendly, self service banking machine, dan berbagi produk lainnya.

Pada puncak peringatan HUT ke-58, Bank BJB menggelar buka puasa bersama dan pemberian santunan kepada 1.500 anak yatim dan kaum dhuafa. Turut hadir Ketua Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat Wawan Setiawan, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana, dan perwakilan pemerintah Kabupaten/Kota se-Jawa Barat dan Banten. 



Baca juga: HUT ke-58 Bank BJB berikan 28.000 paket santunan yatim piatu

Baca juga: Bank BJB luncurkan "Sambat" bagi warga Banten

 

Pewarta: ASJ

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019