Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat menjadi pelopor Angkutan Kota (Angkot) berbasis aplikasi online, usai resmi beroperasi pada Jumat (3/5/2019).

Kepala Komunikasi Perusahaan PT TRON, Andy M. Saladin di Bekasi, Jumat mengatakan, angkot online yang dikelola oleh PT Teknologi Rancang Olah Nusantara (TRON) itu menyatakan wilayah mitra DKI Jakarta (Kota Bekasi) tersebut menjadi daerah pertama di Indonesia dalam penerapan teknologi aplikasi online.

"Meski baru 30 angkot pada hari ini, namun kami bersama VIA (VIA - perusahaan yang digandeng TRON untuk megembangkan teknologi angkot online itu) menargetkan seluruh angkot di Kota Bekasi bisa menggunakan aplikasinya. Bekasi merupakan daerah pertama, dan kami target daerah lainya juga," kata Andy M. Saladin.

Menurutnya, Kota Bekasi menjadi salah satu wilayah yang potensial untuk melakukan uji coba aplikasi angkot online ini, sebab pembangunan kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) yang kian masif di Kota Bekasi menjadi alasan perlunya angkot sebagai angkutan pengumpan (feeder).

"Kami yakin dengan adanya LRT nanti, angkot bisa kembali menjadi salah satu pilihan utama dan termasuk menjadi feeder untuk LRT. Tidak hanya itu, Bekasi juga dianggap sangat strategis karena ada tiga proyek lainnya berskala nasional selain pembangunan LRT seperti DDT, tol Jakarta Cikampek elevated, dan lain-lain," ungkapnya.

Andy optimistis pengguna aplikasi TRON akan meningkat seiring dengan jalannya waktu, karena angkot online memiliki kelebihan sendiri.

"Misalnya, contoh gampangnya adalah pada saat hujan, penumpang bisa menggunakan transportasi ini yang lebih murah dibandingkan taksi online," ucapnya.

Pada hari pertama uji coba, baru 30 angkot online dengan dua trayek yang menggunakan aplikasi ini. Kedua trayek itu adalah angkot K-11A jurusan Terminal Bekasi-Rawalumbu-Narogong-Bantargebang, dan angkot K-11B jurusan Terminal Bekasi-Wijayakusuma Bekasi Timur. Untuk masa promo diberikan harga murah sebesar Rp3.000 dan setelah promo menjadi Rp5.000.

Bekasi merupakan nomor 52 di dunia

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengapresiasi upaya pihak swasta dalam memrakarsai penerapan angkot online. Sebab dari 416 kabupaten dan 98 kota di Indonesia, hanya Kota Bekasi yang telah menerapkan angkot online.

"Untuk di dunia, Kota Bekasi merupakan nomor 52 penerapan angkot online dari 195 negara di dunia," katanya lagi.

Pada peresmian angkot online itu, sebanyak lima dari total 30 angkot yang diresmikan dilaunching secara simbolis. Rahmat menilai, keberadaan angkot online bisa menjawab kebutuhan masyarakat Kota Bekasi.

Dengan jumlah penduduk yang hampir menembus 2,7 juta jiwa, keberadaan angkutan ini diharapkan bisa menjadi pengumpan angkutan massal, seperti kereta api ringan dan KRL Comumuter Line.

"Kita belum mampu buat, jadi kita gandeng pihak lain untuk menciptakan aplikasi Tron ini," jelasnya.

Rahmat mengatakan pula bahwa saat ini memang baru dua zona yang ditawarkan, namun tidak menutup kemungkinan seluruh trayek angkutan kota yang ada di Kota Bekasi akan menggunakan aplikasi serupa.

"Untuk sementara waktu kita terapkan dulu di wilayah Bekasi Timur dan Bantargebang, tapi ke depan bisa wilayah lain karena kepadatan cukup tinggi bukan hanya kedua titik itu saja tapi ada di Medansatria, Bekasi Barat, Rawalumbu, Jatiasih, dan sebagainya," tegasnya.

CEO TRON, David Santoso mengatakan, pihaknya telah mengoperasikan sistem ini sejak 10 April 2019 lalu, namun baru sebatas uji coba. Lantaran baru sebatas uji coba itu, maka tarif yang dipatok masih promo, yakni Rp3.000 per penumpang.

"TRON adalah aplikasi terbaru yang memungkinkan penggunanya untuk memanggil angkot tanpa perlu berjalan jauh," ujarnya.

Menurutnya lagi, setelah melakukan registrasi, pengguna cukup memasukan tujuan dan akan diarahkan ke halte virtual terdekat untuk menunggu angkot tersebut. David merasa bangga dengan kehadirannya di Kota Bekasi, karena TRON sejalan dengan semangat Kota Bekasi dalam pengembangan daerah Smart City.

"TRON dapat menyediakan skema reroute di mana memungkinkan angkot untuk masuk ke kawasan permukiman dengan jalur yang sudah ditentukan. Hingga kini, aplikasi TRON sudah diunduh mencapai kurang lebih 2.000 orang, dan telah mengoperasikan 30 angkot, dan ditarget bisa mengoperasikan 10 ribu angkot," tandas dia. 

Baca juga: Ini ketetapan biaya jasa ojek daring mulai 1 Mei

Baca juga: DPMPTSP Cianjur terapkan sistem permohonan izin online


 

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019