Kantor Cabang Pelayanan Badan Penyelengara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, mencatat seluruh perangkat desa atau 360 orang di Cianjur, Jawa Barat, menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan dan akan mendapat jaminan hari tua dan kecelakaan kerja..
Kepala BPJS Ketenagakerjaan KCP Cianjur, Joko Sundoro di Cianjur Rabu, mengatakan pada 2019 seluruh perangkat desa yang ada di Cianjur sudah terdaftar mengikuti BPJS Ketenagakerjaan. Hal tersebut terwujud setelah beberapa kali pihaknya melakukan sosialisasi terkait pentingnya jaminan sosial untuk pekerja.
"Sebelumnya kami melakukan beberapa kali sosialisasi secara bertahap dan akhirnya seluruh perangkat desa di Cianjur mengikuti jaminan sosial yang tercapai tahun ini. Sebagian besar perangkat tertarik untuk mendaftar karena berbagai manfaat yang mereka terima dari jaminan tersebut," ujarnya.
Ia menjelaskan, jaminan kesehatan untuk perangkat desa itu sebagai jaminan ketika hal yang tidak diinginkan terjadi menimpa mereka, sehingga pemegang jaminan atau ahli waris akan menerima manfaat.
"Kita tidak pernah tahu kapan akan terjadinya kecelakaan kerja atau meninggal dunia, sehingga perangkat desa harus memiliki jaminan sosial," lanjutnya.
Dia mengemukakan, seluruh perangkat yang ada di desa diharuskan membayar iuran total sekitar Rp1.837.00 setiap bulannya dan setiap perangkat desa nantinya akan mendapatkan jaminan hari tua.
"Dalam terlaksanannya BPJS kesehatan memang harus melibatkan perangkat desa secara langsung. Untuk kedepanya perangkat desa akan melibatkan RT atau RW karena setiap pekerjaan ada resikonya," kata Joko.
Ia menambahkan, hingga saat ini masih banyak perusahan di Cianjur yang tidak mengikuti atau memasukan pekerjanya kedalam BPJS Ketenagakerjaan. Seharusnya perusahaan tersebut harus mengikuti jaminan ketenagakerjaan.
"Kami mengimbau agar perusahaan yang belum mengikuti BPJS Ketenagakerjaan dapat segera mendaftarkan karyawannya dalam jaminan sosial yang sudah ditunjuk langsung pemerintah," tambahnya
Baca juga: Puluhan Karyawan K5 Pasar Cipanas Ikut BPJS Ketenagakerjaan
Baca juga: Destinasi wisata baru di Cianjur belum meningkatkan roda perekonomian
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Kepala BPJS Ketenagakerjaan KCP Cianjur, Joko Sundoro di Cianjur Rabu, mengatakan pada 2019 seluruh perangkat desa yang ada di Cianjur sudah terdaftar mengikuti BPJS Ketenagakerjaan. Hal tersebut terwujud setelah beberapa kali pihaknya melakukan sosialisasi terkait pentingnya jaminan sosial untuk pekerja.
"Sebelumnya kami melakukan beberapa kali sosialisasi secara bertahap dan akhirnya seluruh perangkat desa di Cianjur mengikuti jaminan sosial yang tercapai tahun ini. Sebagian besar perangkat tertarik untuk mendaftar karena berbagai manfaat yang mereka terima dari jaminan tersebut," ujarnya.
Ia menjelaskan, jaminan kesehatan untuk perangkat desa itu sebagai jaminan ketika hal yang tidak diinginkan terjadi menimpa mereka, sehingga pemegang jaminan atau ahli waris akan menerima manfaat.
"Kita tidak pernah tahu kapan akan terjadinya kecelakaan kerja atau meninggal dunia, sehingga perangkat desa harus memiliki jaminan sosial," lanjutnya.
Dia mengemukakan, seluruh perangkat yang ada di desa diharuskan membayar iuran total sekitar Rp1.837.00 setiap bulannya dan setiap perangkat desa nantinya akan mendapatkan jaminan hari tua.
"Dalam terlaksanannya BPJS kesehatan memang harus melibatkan perangkat desa secara langsung. Untuk kedepanya perangkat desa akan melibatkan RT atau RW karena setiap pekerjaan ada resikonya," kata Joko.
Ia menambahkan, hingga saat ini masih banyak perusahan di Cianjur yang tidak mengikuti atau memasukan pekerjanya kedalam BPJS Ketenagakerjaan. Seharusnya perusahaan tersebut harus mengikuti jaminan ketenagakerjaan.
"Kami mengimbau agar perusahaan yang belum mengikuti BPJS Ketenagakerjaan dapat segera mendaftarkan karyawannya dalam jaminan sosial yang sudah ditunjuk langsung pemerintah," tambahnya
Baca juga: Puluhan Karyawan K5 Pasar Cipanas Ikut BPJS Ketenagakerjaan
Baca juga: Destinasi wisata baru di Cianjur belum meningkatkan roda perekonomian
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019