Minimnya sarana dan prasarana serta fasilitas penunjang membuat sebagian besar tempat wisata baru di Cianjur, Jawa Barat, belum dapat meningkatkan roda perekomian warga sekitar.
Hal tersebut dibenarkan sejumlah pengelola dan tokoh masyarakat seperti di Kecamatan Pangelaran yang memiliki destinasi wisata alam yang cukup menjual seperti Curug Ngebul, Situ Hiang dan Rawabeber yang masih minim perhatian.
Meskipun ketiga tepat wisata baru tersebut telah banyak dikenal wisatawan dari luar kota seperti Jakarta, Bandung, Bekasi dan Depok. Namun minimnya fasilitas penunjang terutama infrastruktur jalan membuat angka kunjungan tidak maksimal.
"Ketika baru-baru dikenal khalayak ramai, danau alami dan air terjun ini banyak dikunjungi warga dari berbagai daerah, meskipun jalan yang dilalui untuk sampai ke tempat wisata tersebut masih jelek," kata Parman pengelola Curug Ngebul pada wartawan Senin.
Ia menjelaskan, selang dua tahun dikenalnya curug Ngebul oleh wisatawan membuat angka kunjungan meningkat dari berbagai daerah, bahkan hingga ke luar pulau karena dibarengi promosi yang dilakukan Perhutani sebagai pemilik lahan.
Namun seiring terkenalnya objek wisata tersebut, tidak dibarengi dengan dukungan penuh pemerintah daerah seperti membangun infrastruktur jalan menuju lokasi tempat wisata yang hanya berjarak 10 kilometer dari pusat kecamatan.
"Kalau ada dukungan dibangunnya jalan yang layak, pastinya akan menarik lebih banyak wisatawan. Seperti hari ini, ada beberapa orang wisatawan dari Jakarta yang mengeluhkan buruknya infrastruktur jalan untuk sampi," katanya.
Baca juga: Pemkab Cianjur jadikan sektor wisata penghasil PAD unggulan
Sementara tokoh pemuda Pagelaran M Gofur mengatakan minimnya sarana dan prasarana penunjang membuat keberadaan tempat wisata baru itu, belum dapat meningkatkan roda perekonomian warga sekitar.
Pasalnya angka kunjungan kadang meningkat kadang menurun tajam karena masih buruknya infrastruktur untuk sampai ke lokasi curug atau danau alami yang ada di wilayah tersebut.
"Kalau jalan sudah bagus otomatis akan meningkatkan roda perekonomian warga yang dapat menjajakan cindera mata atau oleh-oleh khas Pagelaran atau pakidulan. Harapan kami pemerintah daerah dapat mendukung keberadaan tempat wisata tersebut," katanya.
Curug Ngebul yang terletak di Desa Bunijaya, Kecamatan Pagelaran, menjanjikan keindahan alam yang asri serta air yang jatuh layaknya asap yang menyebar mulai dari ratusan meter saat memasuki lokasi, sehingga layaknya asap yang menyebar.
Pengunjung dapat berenang di kolam yang segaja dibendung berair jernih seluas 100 meter mengelilingi air terjun, sehingga pengujung yang datang dapat menghabiskan waktu berlama-lama dilokasi seluas 500 meter persegi itu.
Baca juga: Pemkab targetkan promosi besar-besaran tempat wisata Cianjur
Baca juga: Cianjur targetkan Rp6 miliar dari sektor wisata
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Hal tersebut dibenarkan sejumlah pengelola dan tokoh masyarakat seperti di Kecamatan Pangelaran yang memiliki destinasi wisata alam yang cukup menjual seperti Curug Ngebul, Situ Hiang dan Rawabeber yang masih minim perhatian.
Meskipun ketiga tepat wisata baru tersebut telah banyak dikenal wisatawan dari luar kota seperti Jakarta, Bandung, Bekasi dan Depok. Namun minimnya fasilitas penunjang terutama infrastruktur jalan membuat angka kunjungan tidak maksimal.
"Ketika baru-baru dikenal khalayak ramai, danau alami dan air terjun ini banyak dikunjungi warga dari berbagai daerah, meskipun jalan yang dilalui untuk sampai ke tempat wisata tersebut masih jelek," kata Parman pengelola Curug Ngebul pada wartawan Senin.
Ia menjelaskan, selang dua tahun dikenalnya curug Ngebul oleh wisatawan membuat angka kunjungan meningkat dari berbagai daerah, bahkan hingga ke luar pulau karena dibarengi promosi yang dilakukan Perhutani sebagai pemilik lahan.
Namun seiring terkenalnya objek wisata tersebut, tidak dibarengi dengan dukungan penuh pemerintah daerah seperti membangun infrastruktur jalan menuju lokasi tempat wisata yang hanya berjarak 10 kilometer dari pusat kecamatan.
"Kalau ada dukungan dibangunnya jalan yang layak, pastinya akan menarik lebih banyak wisatawan. Seperti hari ini, ada beberapa orang wisatawan dari Jakarta yang mengeluhkan buruknya infrastruktur jalan untuk sampi," katanya.
Baca juga: Pemkab Cianjur jadikan sektor wisata penghasil PAD unggulan
Sementara tokoh pemuda Pagelaran M Gofur mengatakan minimnya sarana dan prasarana penunjang membuat keberadaan tempat wisata baru itu, belum dapat meningkatkan roda perekonomian warga sekitar.
Pasalnya angka kunjungan kadang meningkat kadang menurun tajam karena masih buruknya infrastruktur untuk sampai ke lokasi curug atau danau alami yang ada di wilayah tersebut.
"Kalau jalan sudah bagus otomatis akan meningkatkan roda perekonomian warga yang dapat menjajakan cindera mata atau oleh-oleh khas Pagelaran atau pakidulan. Harapan kami pemerintah daerah dapat mendukung keberadaan tempat wisata tersebut," katanya.
Curug Ngebul yang terletak di Desa Bunijaya, Kecamatan Pagelaran, menjanjikan keindahan alam yang asri serta air yang jatuh layaknya asap yang menyebar mulai dari ratusan meter saat memasuki lokasi, sehingga layaknya asap yang menyebar.
Pengunjung dapat berenang di kolam yang segaja dibendung berair jernih seluas 100 meter mengelilingi air terjun, sehingga pengujung yang datang dapat menghabiskan waktu berlama-lama dilokasi seluas 500 meter persegi itu.
Baca juga: Pemkab targetkan promosi besar-besaran tempat wisata Cianjur
Baca juga: Cianjur targetkan Rp6 miliar dari sektor wisata
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019