Jaringan Bandung Bijak Energi (JBBE) dibawah jaringan International World Wide Fund for Nature (WWF) menggelar acara hemat energi bertajuk Earth Hour tingkat Jawa Barat dengan pemadaman listrik selama satu jam di Plaza Trans Studio Mall, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Sabtu (30/3) malam.
Selain acara pemadaman, kegiatan tersebut juga diisi dengan berbagai agenda lain seperti cerdas cermat pelajar serta penyerahan penghargaan Earth Hour Leaders Award untuk lima kota yang sudah melakukan gerakan earth hour sejak lima tahun sebelumnya, yakni Kota Bandung, Kota Cimahi, Kota Depok dan Kota Bekasi dan Kota Bogor.
CEO WWF Indonesia, Rizal Malik menyebutkan gerakan ini diharapkan bukan hanya sekadar peringatan namun dapat memberi dampak yang lebih untuk menjaga dan menghemat energi listrik.
"Gerakan ini dilakukan serentak seluruh dunia. Tujuannya kampanye agar masyakat tahu beban yang dikeluarkan bumi sangat berat dan semoga ini bisa sedikit meringanan beban bumi kita," kata Rizal.
Selain itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat turut apresiasi kegiatan ini. Ia juga meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup Jabar agar meneruskan program penghematan energi listrik.
"Hari ini kita bersama sama selama satu jam kita akan renugan, refleksi untuk membantu meringankan beban bumi yang terlalu berat oleh perilaku manusia yanitu dengan mematikan lampu selama satu jam," kata Ridwan Kamil.
Dia juga meminta agar masyarakat secara lebih subtansial bisa berprilaku hemat energi dengan menggunakan listrik secara seperlunya.
"Semoga masyarakat bisa menghemat energi listrik di rumah masing. Juga disaat yang bersamaan dengan kegiatan ini gedung pemerintahan juga dimatikan seperti Gedung Sate, Rumah dinas juga rumah pribafi saya di Cigadung," ujar Emil.
Terkait penghematan energi, selain gerakan pemadaman listrik Pemrov Jabar juga tengah menggalakan program pengolahan sampah menjadi bahan bakar solar.
"Pemprov Jabar mengagas program Sutanable Green Province, nilai investasinya sebesar Rp850 miliar, salah satu programnya adalah mengolah sampah jadi bahan bakar solar," tambahnya
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Selain acara pemadaman, kegiatan tersebut juga diisi dengan berbagai agenda lain seperti cerdas cermat pelajar serta penyerahan penghargaan Earth Hour Leaders Award untuk lima kota yang sudah melakukan gerakan earth hour sejak lima tahun sebelumnya, yakni Kota Bandung, Kota Cimahi, Kota Depok dan Kota Bekasi dan Kota Bogor.
CEO WWF Indonesia, Rizal Malik menyebutkan gerakan ini diharapkan bukan hanya sekadar peringatan namun dapat memberi dampak yang lebih untuk menjaga dan menghemat energi listrik.
"Gerakan ini dilakukan serentak seluruh dunia. Tujuannya kampanye agar masyakat tahu beban yang dikeluarkan bumi sangat berat dan semoga ini bisa sedikit meringanan beban bumi kita," kata Rizal.
Selain itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat turut apresiasi kegiatan ini. Ia juga meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup Jabar agar meneruskan program penghematan energi listrik.
"Hari ini kita bersama sama selama satu jam kita akan renugan, refleksi untuk membantu meringankan beban bumi yang terlalu berat oleh perilaku manusia yanitu dengan mematikan lampu selama satu jam," kata Ridwan Kamil.
Dia juga meminta agar masyarakat secara lebih subtansial bisa berprilaku hemat energi dengan menggunakan listrik secara seperlunya.
"Semoga masyarakat bisa menghemat energi listrik di rumah masing. Juga disaat yang bersamaan dengan kegiatan ini gedung pemerintahan juga dimatikan seperti Gedung Sate, Rumah dinas juga rumah pribafi saya di Cigadung," ujar Emil.
Terkait penghematan energi, selain gerakan pemadaman listrik Pemrov Jabar juga tengah menggalakan program pengolahan sampah menjadi bahan bakar solar.
"Pemprov Jabar mengagas program Sutanable Green Province, nilai investasinya sebesar Rp850 miliar, salah satu programnya adalah mengolah sampah jadi bahan bakar solar," tambahnya
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019