Sekretaris Daerah Jawa Barat, Iwa Karniwa menargetkan pembangunan Jalan Tol Jatiasih-Sadang bisa rampung dan beroperasi pada tahun 2020 dan jalan tol sepanjang 64 kilometer ini nantinya akan memperlancar peredaran arus barang dan orang.
"Tol Jatiasih-Sadang ini direncanakan dibangun sepanjang 64 kilometer, dengan enam seksi dan jumlah lajur dua kali tiga. Target operasi direncanakan 2020," kata Iwa Karniwa seusai memimpin rapat tentang pembahasan Jalan Tol Jatiasih-Sadang dengan sejumlah OPD, di Gedung Sate Bandung, Jumat.
Dia mengatakam biaya investasi yang diperlukan untuk membangun tol yang saat ini telah menjadi Proyek Strategis Nasional tersebut diperkirakan bakal menelan biaya hingga Rp14,6 triliun.
"Itu terdiri dari biaya konstruksi kurang lebih mencapai Rp8,8 triliun, dan biaya tanah sekitar Rp10 triliiun," kata Iwa.
Menurut dia, skema pembiayaan investasi tersebut saat ini telah dilaksanakan dengan menggunakan skema bussiness to bussiness sehingga tanggung jawab pendanaan berada di tangan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang menangani proyek tersebut.
"Ini artinya BUJT yang menangani semuanya, baik itu menggunakan dana internal perusahaan atau menggunakan dukungan pinjaman dari perbankan," kata dia.
Dia mengatakan sampai saat ini, perkembangan pembangunan tol tersebut tengah berada dalam tahap pembebasan lahan, persetujuan penetapan lokasi juga telah diterbitkan oleh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.
Akan tetapi, kata dia, untuk proses perizinan penggunaan lahan dari Perhutani dan saat ini masih berada dalam proses penyelesaian.
"Terkait masalah yang sifatnya pembebasan lahan, penetapan lokasi sudah diterbitkan oleh pak gubernur tapi ada bebberapa yang perlu mendapat penyelesaian normatif terkait proses perizinan penggunaan lahan Perhutani," kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat juga nantinya akan berperan dalam memberikan perizinan penggunaan lahan secara daring lewat proses Online Single Submission.
Baca juga: Presiden: tol Cigatas tidak ada masalah
Baca juga: Pemprov Jabar-Kementerian PUPR matangkan rencana Tol Pasirkoja-Surapati Bandung
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Tol Jatiasih-Sadang ini direncanakan dibangun sepanjang 64 kilometer, dengan enam seksi dan jumlah lajur dua kali tiga. Target operasi direncanakan 2020," kata Iwa Karniwa seusai memimpin rapat tentang pembahasan Jalan Tol Jatiasih-Sadang dengan sejumlah OPD, di Gedung Sate Bandung, Jumat.
Dia mengatakam biaya investasi yang diperlukan untuk membangun tol yang saat ini telah menjadi Proyek Strategis Nasional tersebut diperkirakan bakal menelan biaya hingga Rp14,6 triliun.
"Itu terdiri dari biaya konstruksi kurang lebih mencapai Rp8,8 triliun, dan biaya tanah sekitar Rp10 triliiun," kata Iwa.
Menurut dia, skema pembiayaan investasi tersebut saat ini telah dilaksanakan dengan menggunakan skema bussiness to bussiness sehingga tanggung jawab pendanaan berada di tangan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang menangani proyek tersebut.
"Ini artinya BUJT yang menangani semuanya, baik itu menggunakan dana internal perusahaan atau menggunakan dukungan pinjaman dari perbankan," kata dia.
Dia mengatakan sampai saat ini, perkembangan pembangunan tol tersebut tengah berada dalam tahap pembebasan lahan, persetujuan penetapan lokasi juga telah diterbitkan oleh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.
Akan tetapi, kata dia, untuk proses perizinan penggunaan lahan dari Perhutani dan saat ini masih berada dalam proses penyelesaian.
"Terkait masalah yang sifatnya pembebasan lahan, penetapan lokasi sudah diterbitkan oleh pak gubernur tapi ada bebberapa yang perlu mendapat penyelesaian normatif terkait proses perizinan penggunaan lahan Perhutani," kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat juga nantinya akan berperan dalam memberikan perizinan penggunaan lahan secara daring lewat proses Online Single Submission.
Baca juga: Presiden: tol Cigatas tidak ada masalah
Baca juga: Pemprov Jabar-Kementerian PUPR matangkan rencana Tol Pasirkoja-Surapati Bandung
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019