Harga gula pasir di Pasar Induk Pasir Hayam, Cianjur, Jawa Barat, mengalami kenaikan dan gula merah minim stok akibat faktor cuaca, sehingga pengrajin kesulitan untuk memenuhi pesanan.
Seorang pedagang, gula pasir di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, Imas (35) pada wartawan Senin, mengatakan saat ini harga gula pasir yang dikirim dari agen mencapai Rp515.000 perkarung yang sebelumnya Rp480.000 perkarung.
"Dari agennya perkarung dengan berat 50 kilogram sudah tiga bulan terakhir merangkak naik, sehingga kami terpaksa menaikan harga untuk dijual eceran ke pembeli," katanya.
Saat ini, tutur dia, perkilogram dijual seharga Rp11.500 untuk gula impor dan Rp11.000 lokal. Akibatnya tingkat penjualan menurun karena pembeli mengurangi jumlah dan tidak jarang yang batal membeli gula.
Ia menjelaskan, gula pasir yang dikirim langsung dari Jawa Timur dan Jawa Tengah itu, terus merangkak naik diduga minimnya stok di tingkat produsen akibat faktor cuaca yang belum menentu.
"Meskipun pendistribusian tetap lancar, namun pedagang mengalami kerugian karena stok yang ada tidak terjual, sementara penebusan ke distributor tetap dilakukan," katanya.
Sementara pedagang gula merah di Pasar Induk Cianjur mengeluhkan hal yang sama, minimnya stok dari tingkat pengrajin disertai menurunnya daya beli masyarakat sejak dua bulan terakhir.
"Minimnya pasokan gula terjadi sejak memasuki pertengan musim hujan. Meskipun pasokan minim harga gula merah tidak mengalami kenaikan karena permintaan menurun," kata Dani pedagang gula merah di Pasar Induk Pasirhayam.
Baca juga: Harga gula murah akibatkan lahan tebu di Cirebon menyusut
Baca juga: Tahun pahit bagi petani tebu di Cirebon, kenapa?
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Seorang pedagang, gula pasir di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, Imas (35) pada wartawan Senin, mengatakan saat ini harga gula pasir yang dikirim dari agen mencapai Rp515.000 perkarung yang sebelumnya Rp480.000 perkarung.
"Dari agennya perkarung dengan berat 50 kilogram sudah tiga bulan terakhir merangkak naik, sehingga kami terpaksa menaikan harga untuk dijual eceran ke pembeli," katanya.
Saat ini, tutur dia, perkilogram dijual seharga Rp11.500 untuk gula impor dan Rp11.000 lokal. Akibatnya tingkat penjualan menurun karena pembeli mengurangi jumlah dan tidak jarang yang batal membeli gula.
Ia menjelaskan, gula pasir yang dikirim langsung dari Jawa Timur dan Jawa Tengah itu, terus merangkak naik diduga minimnya stok di tingkat produsen akibat faktor cuaca yang belum menentu.
"Meskipun pendistribusian tetap lancar, namun pedagang mengalami kerugian karena stok yang ada tidak terjual, sementara penebusan ke distributor tetap dilakukan," katanya.
Sementara pedagang gula merah di Pasar Induk Cianjur mengeluhkan hal yang sama, minimnya stok dari tingkat pengrajin disertai menurunnya daya beli masyarakat sejak dua bulan terakhir.
"Minimnya pasokan gula terjadi sejak memasuki pertengan musim hujan. Meskipun pasokan minim harga gula merah tidak mengalami kenaikan karena permintaan menurun," kata Dani pedagang gula merah di Pasar Induk Pasirhayam.
Baca juga: Harga gula murah akibatkan lahan tebu di Cirebon menyusut
Baca juga: Tahun pahit bagi petani tebu di Cirebon, kenapa?
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019