Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur, Jawa Barat, mencatat enam orang warga diberikan vaksin karena digigit hewan menular yang diduga mengidap rabies sepanjang Januari-Februari 2019.

Kabid pencegahan dan pengendalian penyakit Dinkes Cianjur, Neneng Efa Fatimah di Cianjur, Jumat, mengatakan setelah mendapatkan penangan ke enam orang tersebut dipastikan negatif rabies.

"Sebagian besar warga yang terkena gigitan hewan menular langsung melaporkan ke petugas kesehatan terdekat atau datang langsung ke Dinkes Cianjur. Mereka langsung mendapat penangan medis maksimal dengan diberikan vaksin," ujarnya.

Ia menjelaskan, tingkat pengetahuan masyarakat terhadap gigitan hewan dengan penyakit menular saat ini sudah mulai meningkat, terbukti dengan cepat tanggapnya warga membawa korban ke rumah sakit atau melaporkan ke dinas.

"Mereka sudah sangat paham kalau anjing dapat menularkan penyakit rabies beresiko, mereka yang tahu langsung mendatangi dinkes untuk mendapatkan vaksin, namum masih ada juga masyarakat yang tidak melakukan vaskin namun dibantu tim medis setempat," terangnya.

Pihaknya mencatat 2018, sebanyak 16 orang di Cianjur tekena serangan gigitan anjing dan tidak ada korban positif penyakit rabies. Untuk korban gigitan dapat datang langsung ke dinkes untuk mendapatkan vaksin.

"Untuk melakukan vaksinasi terhadap korban gigitan hewan menular harus datang langsung ke dinkes karena vaksi khusus untuk rabies tidak ada di puskesmas atau layanan kesehatan terdekat," lanjutnya.

Pihaknya memastikan, stok vaksin untuk korban gigitan yang tersimpan di salah satu gudang di Cianjur dipastikan aman dan tidak mengalami kendala atau permasalah. "Sesuai dengan estimasi atau pun perkiraan kami stok vaksin masih aman," katanya.


Baca juga: 239 anjing di wilayah Cianjur sudah diberi vaksinasi rabies

Baca juga: Wilayah Jabar belum bebas rabies

 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019