Pergerakan tanah di Desa Puncakbaru, Kecamatan Cidaun, Cianjur, Jawa Barat, Jumat, terus meluas, sehingga puluhan orang terpaksa mengungsi ke tempat yang dinilai aman guna menghindari hal tidak diinginkan.

Sebelumnya satu rumah dan hektaran sawah siap panen milik warga tertimbun longsor disertai pergerakan tanah dan lima rumah terancam, sehingga aparat setempat mnegevakuasi warga ke sejumlah tempat aman.   

Hujan deras yang terus menguyur kawasan selatan Cianjur, menyebabkan pergerakan tanah dengan cepat meluas ke empat kampung di Desa Puncakbaru dan satu kampung di Desa Cibuluh, akibatnya puluhan kepala keluarga terpaksa mengungsi.

"Tercatat sampai hari ini, 49 kepala keluarga mengungsi ke sejumlah tempat di Desa Puncakbaru dan Desa Cibuluh, untuk menghindari korban jiwa karena pergerakan tanah dengan cepat dan terus meluas," kata Kasi Trantib Kecamatan Cidaun, Eli Suardi saat dihubungi Jumat.

Saat ini sebagian besar warga yang mengungsi berharap mendapat bantuan dari pihak terkait di Pemkab Cianjur, baik bahan makanan atau logistik lainnya karena saat mengungsi mereka hanya membawa pakaian seadanya.

"Warga sangat membutuhkan bantuan dan relokasi secepatnya karena beberapa kampung lain di Desa Cibuluh terancam pergerakan tanah yang terus meluas. Bahkan saat malam hari warga tidak dapat penerengan karena listrik padam," katanya. 

Ia menjelaskan, untuk penerangan pada malam hari warga terpaksa memakai lampu minyak tanah karena beberapa tiang lsitrik di wilayah tersebut ambruk terbawa longsor dan pergerakan tanah.

"Sampai saat ini, warga masih menunggu bantuan dari dinas terkait. Kami sudah melaporkan kejadian tersebut ke BPBD Cianjur, yang diperkirakan hari ini sampai ke lokasi untuk melakukan pendataan dan membawa bantuan," katanya.

Baca juga: Rumah dan lima hektar sawah tertimbun longsor di Cianjur

Baca juga: Sukabumi termasuk daerah berisiko bencana sedang

 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019