Bandung (Antaranews Jabar) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mendorong digitalisasi program keahlian di Sekolah Menengah Kejuruan dalam rangka menyongsong revolusi industri 4.0.

"Saya menyarankan agar dimulai digitalisasi di semua program studi. Ini dalam rangka menyongsong industri 4.0," katanya usai meninjau revitalisasi di SMK Negeri 9 Bandung di Bandung, Kamis.

Ia memberi contoh perancangan desain fesyen selain menggambar secara manual dengan kertas dan pensil, juga perlu diajarkan menggambar grafis tiga dimensi menggunakan komputer.

Begitu juga dengan pembuatan kue, katanya, harus diajarkan standarisasi dengan peralatan praktik yang dilengkapi dengan sistem digital.

Muhadjir mengatakan kunjungannya ke SMK Negeri 9 Bandung untuk memeriksa perkembangan program Revitalisasi SMK di sekolah dengan program keahlian Pariwisata serta Seni dan Industri Kreatif tersebut. SMK Negeri 9 Bandung dipandang cukup sukses melaksanakan program revitalisasi.

"Terutama berkaitan dengan kurikulum karena sudah melibatkan dunia usaha dan dunia industri sebagai mitra. Bahkan, dari pihak dunia usaha dan dunia industri mengirim tenaga-tenaga ahlinya untuk membantu langsung praktik siswa," ujarnya.

Dalam jangka panjang, ia mengharapkan semua SMK memiliki "teaching factory" yang dikembangkan bersama mitra dari dunia usaha dan dunia industri.

"Intinya praktiknya anak-anak itu tidak boleh praktik mainan. Tetapi praktik yang hasilnya sesuai dengan standar industri dan usaha, dan produknya harus bisa dijamin bahwa itu bisa dipasarkan paling tidak oleh mitra industri," tuturnya.

SMK Negeri 9 Bandung memiliki 1.605 siswa, 106 guru dan secara umum, profil lulusan 2018 paling banyak terserap ke dunia kerja, yakni 232 orang.

Lulusan lainnya, melanjutkan studi 149 orang dan 48 orang tercatat berwirausaha. Pada 2017, Kemendikbud memberikan bantuan Pengembangan SMK Pariwisata kepada SMK Negeri 9 Bandung senilai Rp803 miliar, kemudian bantuan penyediaan ruang praktik senilai Rp586 juta pada 2018.

Pada 2019, Kemendikbud kembali memberikan bantuan senilai Rp2,95 miliar untuk renovasi gedung dan perwajahan, serta penyediaan peralatan praktik.

Program Revitalisasi SMK merupakan amanat Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016. Dalam dua tahun pelaksanaannya, Kemendikbud telah mendukung 2.300 dari sekitar 13 ribu SMK di seluruh Indonesia.

"Tahun ini kita targetkan sekitar 280 SMK mendapatkan program Revitalisasi SMK," kata Mendikbud Muhadjir Effendy.

Program Revitalisasi SMK meliputi pengembangan dan penyelarasan kurikulum dengan inovasi pembelajaran yang mendorong keterampilan abad 21, pemenuhan dan peningkatan profesionalitas guru dan tenaga kependidikan, standarisasi sarana dan prasarana utama, pemutakhiran program kerja sama industri, pengelolaan dan penataan lembaga, serta peningkatan akses sertifikasi kompetensi.

"Sesuai pesan Bapak Presiden, agar revitalisasi ini fokus ke beberapa sekolah dengan anggaran yang cukup sehingga hasilnya bisa terukur, ketika belum mengalami revitalisasi, kemudian setelah mengalami revitalisasi," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dewi Sartika menyampaikan 21 SMK di Jabar telah mendapatkan program bantuan Revitalisasi SMK.

Baca juga: Kemendikbud siapkan bantuan revitalisasi SMK

Baca juga: Ridwan Kamil: kurikulum SMK di Jabar akan dibongkar habis

 

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Isyati Putri


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019