Cirebon (Antaranews Jabar) - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Kang Emil berencana akan merombak kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang tidak sejalan dengan ekonomi saat ini dan menjadi salah satu penyumbang pengangguran terbesar di Jabar.

"Kurikulum SMK di Jabar akan dibongkar habis, karena kurikulumnya tidak nyambung dengan ekonomi hari ini," kata Emil di Cirebon, Kamis.

Emil menuturkan perombakan kurikulum SMK ini, bertujuan agar lulusannya bisa terserap kalangan industri atau perusahaan.

Karena selama ini, lanjut Emil, penyumbang pengangguran terbesar di Jawa Barat, merupakan mereka yang lulusan SMK.

"Penyumbang pengangguran terbesar di Jawa Barat ternyata adalah lulusan SMK. Oleh karena itu kita akan bongkar (kurikulumnya)," tuturnya.

Dengan banyaknya pengangguran dari lulusan SMK, kata Emil, bisa diketahui bahwa kurikulum saat ini tidak bisa menghasilkan lulusan yang mudah bekerja.

"Maka akan kita evaluasi beberapa kurikulum SMK, mungkin ada yang bisa dipertahankan dan juga ada yang direposisi sesuai ekonomi dimasa depan khususnya ekonomi digital," ujarnya.

Menurut Emil, nantinya kurikulum SMK di Jawa Barat, akan dijadikan kemitraan dengan beberapa perusahaan penyedia lapangan pekerjaan.

Di mana kata Emil, meskipun SMK itu yang mengelola Provinsi seperti gaji guru, subsidi siswa dan lainnya. Namun nantinya akan bekerja sama dengan berbagai perusahaan untuk masalah kurikulumnya.

"Nanti akan dijadikan kemitraan, jadi asetnya milik Pemprov, gurunya digaji Pemprov, anak-anaknya disubsidi Pemorov, tapi kurikulumnya nanti kurikulum Astra, nanti kurikulumnya kurikulum Samsung dan seterusnya," katanya.

Baca juga: SMK/SMA agar buat program pendidikan kewirausahaan, kata Wagub Jabar

Baca juga: 20 lulusan SMK di Crebon digembleng ketenagalistrikan

 

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019