Bandung (Antaranews Jabar) - Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Kamil mengatakan, jumlah PAUD di Jabar baru mencapai 35 ribu sehingga anak usia dini yang terfasilitasi oleh PAUD baru 11 persennya.
"Sehingga jumlahnya harus diperbanyak. Supaya semua anak di Jawa Barat mendapat pendidikan di PAUD pada usia emasnya. Kita berupaya meratakan pendidikan ini ke semua desa atau kelurahan lain yang belum ada PAUD-nya," kata Atalia Praratya Kamil, di Bandung, Senin.
Ditemui seusai pelantikan 26 Bunda PAUD tingkat kabupaten dan kota se-Jabar di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Atalia mengatakan pemkab/pemkot didorong untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas PAUD di Jawa Barat.
Menurut dia, eksistensi lembaga pendidikan ini dinilai sangat penting karena menjadi sarana pendidikan bagi anak pada usia emasnya.
Atalia berharap, pelantikan Bunda PAUD yang merupakan dari kalangan pemerintahan ini bisa mendorong "political will" dalam meningkatkan bidang pendidikan anak usia dini di daerahnya masing-masing.
"Mereka sebagai sosok pemimpin perempuan, apalagi Karawang dan Bogor yang merupakan kepala daerahnya sendiri, diharapkan mampu mendorong perkembangan PAUD," kata Atalia.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil meminta para Bunda PAUD tingkat kabupaten/kota yang resmi dilantik olehnya pada hari ini, di Aula Barat Gedung Sate Bandung, untuk fokus mengatasi masalah stunting (kekerdilan) di Provinsi Jawa Barat.
"Kami meminta bantuan khususnya kepada para Bunda PAUD agar masalah stunting atau gagal tumbuh ini bisa ditangani secara bersama-sama," kata Gubernur Emil saat memberikan sambutan pada acara tersebut.
Gubernur Emil menuturkan berdasarkan hasil sebuah penelitian diketahui bahwa anak-anak yang mengalami stunting umurnya lebih pendek karena gagal tumbuh dari segi kecerdasan otaknya dan daya saing akan lemah ketika umurnya bertambah sehingga tidak bisa bekerja.
"Oleh karena itu saya titip agar di daerah masing-masing-masing, agar memperhatikan masalah ini, khususnya pada saat saat di dalam kandungan," kata dia.
Dia menuturkan jumlah anak usia dini di Provinsi Jawa Barat cukup besar yakni sekitar 50 juta jiwa dan setiap penduduk yang berkeluarga bisa dipastikan memiliki anak.
Baca juga: Ridwan Kamil minta Bunda PAUD atasi stunting
Baca juga: PKK Jabar target bebas penderita stunting tahun 2023
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Sehingga jumlahnya harus diperbanyak. Supaya semua anak di Jawa Barat mendapat pendidikan di PAUD pada usia emasnya. Kita berupaya meratakan pendidikan ini ke semua desa atau kelurahan lain yang belum ada PAUD-nya," kata Atalia Praratya Kamil, di Bandung, Senin.
Ditemui seusai pelantikan 26 Bunda PAUD tingkat kabupaten dan kota se-Jabar di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Atalia mengatakan pemkab/pemkot didorong untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas PAUD di Jawa Barat.
Menurut dia, eksistensi lembaga pendidikan ini dinilai sangat penting karena menjadi sarana pendidikan bagi anak pada usia emasnya.
Atalia berharap, pelantikan Bunda PAUD yang merupakan dari kalangan pemerintahan ini bisa mendorong "political will" dalam meningkatkan bidang pendidikan anak usia dini di daerahnya masing-masing.
"Mereka sebagai sosok pemimpin perempuan, apalagi Karawang dan Bogor yang merupakan kepala daerahnya sendiri, diharapkan mampu mendorong perkembangan PAUD," kata Atalia.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil meminta para Bunda PAUD tingkat kabupaten/kota yang resmi dilantik olehnya pada hari ini, di Aula Barat Gedung Sate Bandung, untuk fokus mengatasi masalah stunting (kekerdilan) di Provinsi Jawa Barat.
"Kami meminta bantuan khususnya kepada para Bunda PAUD agar masalah stunting atau gagal tumbuh ini bisa ditangani secara bersama-sama," kata Gubernur Emil saat memberikan sambutan pada acara tersebut.
Gubernur Emil menuturkan berdasarkan hasil sebuah penelitian diketahui bahwa anak-anak yang mengalami stunting umurnya lebih pendek karena gagal tumbuh dari segi kecerdasan otaknya dan daya saing akan lemah ketika umurnya bertambah sehingga tidak bisa bekerja.
"Oleh karena itu saya titip agar di daerah masing-masing-masing, agar memperhatikan masalah ini, khususnya pada saat saat di dalam kandungan," kata dia.
Dia menuturkan jumlah anak usia dini di Provinsi Jawa Barat cukup besar yakni sekitar 50 juta jiwa dan setiap penduduk yang berkeluarga bisa dipastikan memiliki anak.
Baca juga: Ridwan Kamil minta Bunda PAUD atasi stunting
Baca juga: PKK Jabar target bebas penderita stunting tahun 2023
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019