Cianjur (Antaranews Jabar) - Dinas Pertanian Perkebunan Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat 80 ribu petani di wilayah tersebut sudah memiliki Kartu Tani, namun hingga saat ini belum dapat digunakan.

Kasi Penyuluhan Dinas Pertanian Deni Dadan Susila Putra pada wartawan di Cianjur, Minggu mengatakan penyuluhan dan pendataan terkait Kartu Tani sudah dilakukan sejak dua tahun yang lalu sesuai dengan program pemerintah pusat.

"Nantinya Kartu Tani itu dapat digunakan oleh petani untuk membeli pupuk bersubsidi di kios resmi yang sudah di tentukan, selain itu dapat digunakan untuk meminjam modal di salah satu bank milik pemerintah," katanya

"Kartu Tani berisikan kuota sesuai dengan kebutuhan petani, jumlah dari kuota tersebut tergantung dari luas lahan yang di milik setiap petani, namun kartu tersebut tidak dapat diuangkan," katanya.

Ia menjelaskan, kartu tersebut merupakan bantuan dari pemerintah pusat salah satunya untuk mendapatkan pupuk subsidi, sehingga program pupuk bersubsidi dapat diterima petani kecil yang selama ini kesulitan mendapatkan pasokan.

Hingga saat ini, tambah dia, kartu tersebut belum bisa digunakan karena masih dalam pendataan dan sedang diunggah ke Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), sehingga pihaknya berharap pendataan dapat selesai dengan cepat dan petani penerima manfaat segera mengunakan.

"Kartu Tani ini merupakan program dari pusat, kita hanya sebagai fasilitator. Mudah-mudahan dapat terealisasi tahun ini, nantinya akan disalurkan secara bertahap," katanya.

Sedangkan petani yang belum memiliki Kartu Tani, ke depan, tutur dia, tidak diperbolehkan untuk membeli pupuk subsidi, namun jika sudah terdata di RDKK walaupun tidak memiliki Kartu Tani boleh membeli pupuk bersubsidi.

Baca juga: BNI berikan 7.615 kartu tani di Garut

Baca juga: Produk olahan pertanian Garut diminati sejumlah pengelola hotel

 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019