Indramayu (Antaranews Jabar) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkenalkan aplikasi Laut Nusantara kepada para nelayan kecil yang berada di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang bertujuan meningkatkan hasil tangkapan mereka.
"Dengan aplikasi ini, nelayan sudah tahu di titik mana ikan berada dan tidak perlu mencari ikan, tapi sudah langsung menangkapnya," kata Kepala Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) KKP, I Nyoman Radiarta di Indramayu, Selasa.
Dia mengatakan aplikasi Laut Nusantara, merupakan jawaban atas kesulitan nelayan kecil yang susah untuk mencari ikan, karena mereka masih menggunakan insting saja.
Menurutnya aplikasi Laut Nusantara tersebut menyediakan berbagai fitur yang mempermudah nelayan saat melaut.
Aplikasi Laut Nusantara, lanjut I Nyoman, diluncurkan pada 30 Agustus 2018 dan di diluncurkan ulang oleh Menteri Susi Pudjiastuti pada 10 Oktober 2018 dan itu didukung basis informasi yang lengkap dan real time.
"Untuk sumber datanya, berasal dari BROL. Data-data dari BROL itu dibuat terkini dan berdasarkan riset serta observasi laut di seluruh wilayah nusantara," ujarnya.
"Semua informasi kelautan yang terdapat dalam aplikasi Laut Nusantara tersebut didapat secara langsung dari stasiun bumi BROL sehingga tidak diragukan keakuratannya," lanjutnya.
Dalam aplikasi itu kata I Nyoman, ada berbagai fitur yang tersaji dalam di antaranya adalah daerah penangkapan ikan. Fitur itu berisi sebaran ikan, potensi sebaran ikan.
Selain itu juga berisi data cuaca seperti arah dan kecepatan angin, cuaca, tinggi gelombang pada koordinat tertentu, serta status di perairan seperti aman, waspada dan bahaya.
Untuk fitur lainnya adalah Lapor Tangkapan, Gelombang Perairan, Informasi Angin, Informasi Harga Ikan Pelabuhan, Nama Ikan dari tiga Penamaan, Cuaca Perairan, Informasi Pelabuhan, Perkiraan BBM, serta fitur Chatting.
"Aplikasi ini akan terus kita perbaharui sesuai dengan masukan dan kebutuhan dari para nelayan," katanya.
Baca juga: Nelayan Indramayu diminta ikut program sertifikasi kapal
Baca juga: KKP pastikan pembuatan SIPI nelayan tidak dipersulit
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Dengan aplikasi ini, nelayan sudah tahu di titik mana ikan berada dan tidak perlu mencari ikan, tapi sudah langsung menangkapnya," kata Kepala Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) KKP, I Nyoman Radiarta di Indramayu, Selasa.
Dia mengatakan aplikasi Laut Nusantara, merupakan jawaban atas kesulitan nelayan kecil yang susah untuk mencari ikan, karena mereka masih menggunakan insting saja.
Menurutnya aplikasi Laut Nusantara tersebut menyediakan berbagai fitur yang mempermudah nelayan saat melaut.
Aplikasi Laut Nusantara, lanjut I Nyoman, diluncurkan pada 30 Agustus 2018 dan di diluncurkan ulang oleh Menteri Susi Pudjiastuti pada 10 Oktober 2018 dan itu didukung basis informasi yang lengkap dan real time.
"Untuk sumber datanya, berasal dari BROL. Data-data dari BROL itu dibuat terkini dan berdasarkan riset serta observasi laut di seluruh wilayah nusantara," ujarnya.
"Semua informasi kelautan yang terdapat dalam aplikasi Laut Nusantara tersebut didapat secara langsung dari stasiun bumi BROL sehingga tidak diragukan keakuratannya," lanjutnya.
Dalam aplikasi itu kata I Nyoman, ada berbagai fitur yang tersaji dalam di antaranya adalah daerah penangkapan ikan. Fitur itu berisi sebaran ikan, potensi sebaran ikan.
Selain itu juga berisi data cuaca seperti arah dan kecepatan angin, cuaca, tinggi gelombang pada koordinat tertentu, serta status di perairan seperti aman, waspada dan bahaya.
Untuk fitur lainnya adalah Lapor Tangkapan, Gelombang Perairan, Informasi Angin, Informasi Harga Ikan Pelabuhan, Nama Ikan dari tiga Penamaan, Cuaca Perairan, Informasi Pelabuhan, Perkiraan BBM, serta fitur Chatting.
"Aplikasi ini akan terus kita perbaharui sesuai dengan masukan dan kebutuhan dari para nelayan," katanya.
Baca juga: Nelayan Indramayu diminta ikut program sertifikasi kapal
Baca juga: KKP pastikan pembuatan SIPI nelayan tidak dipersulit
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019