Cianjur (Antaranews Jabar)- Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur, Jawa Barat, memaksimalkan peran juru pemantau jentik (Jumatik) untuk menekan angka kasus penyebaran demam berdarah dengue (DBD).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Tresna Gumilar di Cianjur Selasa, mengatakan pihaknya telah menyebarkan surat edaran ke semua puskemas dan kecamatan agar melakukan kewaspadaan dini terjadinya kejadian luar biasa akibat DBD.
Petugas Jumantik yang terdiri dari tim kesehatan di tingkat puskesmas bertugas memberikan pengetahuan dan sosialisasi terkait pencegahan berkembang biaknya jentik nyamuk.
"Kami juga meminta tim kesehatan di tingkat kecamatan khususnya puskesmas untuk mengedukasi warga terkait pentingnya pencegahan dini DBD, terlebih pada musim penghujan seperti saat ini di sejumlah daerah rawan," katanya.
Baca juga: Antisipasi DBD, Dinkes Jabar siapkan sejumlah strategi
Ia menjelaskan, mulai adanya laporan dari warga terkait hal tersebut, petugas puskesmas dapat segera memberikan bubuk larvasida yang dikenal dengan abate sebagai tindakan untuk mencegah berkembang biaknya jentik nyamuk.
"Apabila di tempat tersebut di temukan adanya korban atau gejala DBD, petugas segera melakukan pencegahan dan pertolong, wilayah yang di temukan DBD akan dilakukan poging atau pengasapan," katanya.
Hingga saat ini tambah dia, pihaknya menerima beberapa laporan terkait kasus DBD yang terjadi di sejumlah wilayah kecamatan, meskipun dari laporan tersebut belum ada yang menonjol dibandingkan tahun sebelumnya.
"Untuk tingkat kerawanan terjadinya kasus DBD masih banyak ditemukan di wilayah perkotaan tertama Kecamatan Cianjur dan beberapa wilayah di utara," katanya.
Baca juga: 2.895 Warga Jabar Terserang Dbd Sepanjang Februari
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Tresna Gumilar di Cianjur Selasa, mengatakan pihaknya telah menyebarkan surat edaran ke semua puskemas dan kecamatan agar melakukan kewaspadaan dini terjadinya kejadian luar biasa akibat DBD.
Petugas Jumantik yang terdiri dari tim kesehatan di tingkat puskesmas bertugas memberikan pengetahuan dan sosialisasi terkait pencegahan berkembang biaknya jentik nyamuk.
"Kami juga meminta tim kesehatan di tingkat kecamatan khususnya puskesmas untuk mengedukasi warga terkait pentingnya pencegahan dini DBD, terlebih pada musim penghujan seperti saat ini di sejumlah daerah rawan," katanya.
Baca juga: Antisipasi DBD, Dinkes Jabar siapkan sejumlah strategi
Ia menjelaskan, mulai adanya laporan dari warga terkait hal tersebut, petugas puskesmas dapat segera memberikan bubuk larvasida yang dikenal dengan abate sebagai tindakan untuk mencegah berkembang biaknya jentik nyamuk.
"Apabila di tempat tersebut di temukan adanya korban atau gejala DBD, petugas segera melakukan pencegahan dan pertolong, wilayah yang di temukan DBD akan dilakukan poging atau pengasapan," katanya.
Hingga saat ini tambah dia, pihaknya menerima beberapa laporan terkait kasus DBD yang terjadi di sejumlah wilayah kecamatan, meskipun dari laporan tersebut belum ada yang menonjol dibandingkan tahun sebelumnya.
"Untuk tingkat kerawanan terjadinya kasus DBD masih banyak ditemukan di wilayah perkotaan tertama Kecamatan Cianjur dan beberapa wilayah di utara," katanya.
Baca juga: 2.895 Warga Jabar Terserang Dbd Sepanjang Februari
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019