Bekasi (Antara) - Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Jawa Barat, memastikan seluruh jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri dan swasta di wilayah itu telah siap menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada 2019.
"Tercatat sebanyak 73 SMP negeri dan 387 SMP swasta sudah siap melaksanakan UNBK tahun ini dengan sarana dan prasarana yang sudah kami siapkan," kata Kepala Disdik Kota Bekasi Ali Fauzie di Bekasi, Minggu.
Menurut dia, kepastian seluruh sekolah itu melaksanakan UNBK 2019 berdasarkan pelaporan pihak penyelenggara kepada Disdik Kota Bekasi.
Kesiapan yang menjadi persyaratan UNBK di antaranya ketersediaan perangkat komputerm adaptasi siswa serta sejumlah fasilitas pendukung teknologi informasi di masing-masing sekolah.
"Semua persyaratannya sudah siap. Mereka sudah laporkan itu kepada kami dan mereka juga sudah mengikuti pelatihan," katanya.
Adapun jumlah komputer di tiap-tiap sekolah disesuaikan dengan jumlah siswa yang ada di sekolah tersebut.
"Pelaksanaan UNBK ini akan dilaksanakan sebanyak tiga shift dengan perbandingan unit komputer sebanyak 30 unit per 100 siswa," katanya.
Kepemilikan komputer itu ada yang berupa komputer jinjing atau PC yang dibeli secara swadaya maupun bantuan pemerintah.
Dengan pelaksanaan UNBK yang diagendakan berlangsung pada April 2019, Ali berharap siswa dapat lebih mengedepankan aspek kejujuran dalam menjawab semua soal.
"Nanti hanya tersedia dua pengawas di ruangan, satu guru dan satu orang yang khusus menangani masalah komputernya. Intinya pengawasannya akan jauh lebih mudah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Tercatat sebanyak 73 SMP negeri dan 387 SMP swasta sudah siap melaksanakan UNBK tahun ini dengan sarana dan prasarana yang sudah kami siapkan," kata Kepala Disdik Kota Bekasi Ali Fauzie di Bekasi, Minggu.
Menurut dia, kepastian seluruh sekolah itu melaksanakan UNBK 2019 berdasarkan pelaporan pihak penyelenggara kepada Disdik Kota Bekasi.
Kesiapan yang menjadi persyaratan UNBK di antaranya ketersediaan perangkat komputerm adaptasi siswa serta sejumlah fasilitas pendukung teknologi informasi di masing-masing sekolah.
"Semua persyaratannya sudah siap. Mereka sudah laporkan itu kepada kami dan mereka juga sudah mengikuti pelatihan," katanya.
Adapun jumlah komputer di tiap-tiap sekolah disesuaikan dengan jumlah siswa yang ada di sekolah tersebut.
"Pelaksanaan UNBK ini akan dilaksanakan sebanyak tiga shift dengan perbandingan unit komputer sebanyak 30 unit per 100 siswa," katanya.
Kepemilikan komputer itu ada yang berupa komputer jinjing atau PC yang dibeli secara swadaya maupun bantuan pemerintah.
Dengan pelaksanaan UNBK yang diagendakan berlangsung pada April 2019, Ali berharap siswa dapat lebih mengedepankan aspek kejujuran dalam menjawab semua soal.
"Nanti hanya tersedia dua pengawas di ruangan, satu guru dan satu orang yang khusus menangani masalah komputernya. Intinya pengawasannya akan jauh lebih mudah," katanya.
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019