Ciamis (Antaranews Jabar) - Ribuan masyarakat mengikuti kegiatan tradisi Upacara Adat Nyangku membersihkan berbagai macam benda pusaka peninggalan zaman dahulu di Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin, sebagai wujud penghormatan kepada leluhur Raja Panjalu Prabu Sanghyang Borosngora.

Panitia Upacara Adat Nyangku, Johan Wiradinata mengatakan, kegiatan tersebut merupakan tradisi yang rutin setiap tahun dan terus diselenggarakan sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur di Panjalu.

"Nyangku ini untuk penghormatan," katanya.

Ia menuturkan, tradisi Upacara Nyangku bagian dari kearifan lokal masyarakat Panjalu yang akan terus dilestarikan sebagai upaya menangkal budaya negatif masuk dalam kehidupan masyarakat.

Upacara Nyangku yang diselenggarakan setiap bulan Maulud kalender Islam itu, kata dia, tidak hanya wujud menghormati leluhur, tetapi momentum untuk mengevaluasi diri agar kehidupan masyarakat ke depannya menjadi lebih baik.

"Ini dijadikan momen untuk evaluasi diri agar kedepan lebih baik," katanya.

Upacara Adat Nyangku sudah berlangsung bertahun-tahun sejak zaman Kerajaan Prabu Sanghyang Borosngora yang menyebarkan ajaran Islam di Panjalu.

Masyarakat Panjalu menjadikan upacara Nyangku itu sebagai tradisi yang harus dilaksanakan setiap tahun di kawasan Situ Lengkong dan Alun-alun Panjalu yang dirangkaikan dengan acara Maulid Nabi Muhammad SAW.

Upacara tersebut dimulai Senin pagi dengan membawa seluruh benda pusaka dari Bumi Alit atau museum tempat penyimpanan benda pusaka yang berlokasi tidak jauh dari Alun-alun Panjalu.

Panitia yang ditunjuk dalam upacara tersebut membawa benda pusaka peninggalan Raja Panjalu Prabu Sanghyang Borosngora itu secara hati-hati menuju pulau di tengah danau Situ Lengkong.

Usai dari Situ Lengkong, benda pusaka tersebut kembali dibawa menuju Alun-alun Panjalu sambil diiringi salawat dan lantunan musik serta sambutan warga yang memadati sepanjang jalur ritual tradisi tersebut.

Selanjutnya seluruh benda pusaka dengan cara khusus dibersihkan menggunakan sumber mata air dari beberapa tempat di Situ Lengkong. Usai dibersihkan, benda pusaka kembali dibungkus kain untuk disimpan di Bumi Alit.

 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018