Garut (Antaranews jabar) - Sebanyak 1.500 personel gabungan siap diterjunkan untuk membantu penanggulangan bencana alam di Kabupaten Garut, Jawa Barat, sebagai persiapan terhadap ancaman bencana pada musim hujan.
"Sudah kami siapkan personel gabungan untuk terjun di saat ada bencana," kata Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Budi Satria Wiguna saat memimpin apel Siaga Bencana di Lapang Ciateul, Garut, Senin.
Ia menuturkan, personel yang disiapkan itu terdiri dari kepolisian, prajurit TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan sukarelawan lainnya dari beberapa institusi.
Seluruh personel gabungan itu, kata dia, sewaktu-waktu dapat diterjunkan untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana alam di Garut.
"Sudah kami siapkan personel untuk menangani apabila terjadi bencana," kata Budi.
Ia mengatakan, Kabupaten Garut merupakan daerah yang memiliki rawan terjadinya bencana alam, seperti longsor, pergerakan tanah dan banjir.
Kepolisian dan BPBD Garut, kata dia, telah memetakan zona yang menjadi rawan bencana alam seperti di wilayah selatan Garut, utara dan perkotaan.
"Polres dan BPBD Kabupaten Garut telah membagi lima zona untuk mengantisipasi bencana," katanya.
Ia menjelaskan, pembagian zona rawan bencana itu upaya memudahkan petugas dalam penanganan bencana alam.
"Kami juga menyiapkan personel dan peralatan di beberapa zona itu," katanya.
Ia menambahkan, selain kekuatan personel dan perlengkapan peralatan penyelamatan, juga disiapkan logistik untuk didistribusikan ke daerah terdampak bencana alam.
Selain kesiapan pemerintah, kata dia, masyarakat juga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, dan menghindari daerah yang termasuk rawan bencana alam.
"Kami mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap bencana, terutama saat hujan besar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
"Sudah kami siapkan personel gabungan untuk terjun di saat ada bencana," kata Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Budi Satria Wiguna saat memimpin apel Siaga Bencana di Lapang Ciateul, Garut, Senin.
Ia menuturkan, personel yang disiapkan itu terdiri dari kepolisian, prajurit TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan sukarelawan lainnya dari beberapa institusi.
Seluruh personel gabungan itu, kata dia, sewaktu-waktu dapat diterjunkan untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana alam di Garut.
"Sudah kami siapkan personel untuk menangani apabila terjadi bencana," kata Budi.
Ia mengatakan, Kabupaten Garut merupakan daerah yang memiliki rawan terjadinya bencana alam, seperti longsor, pergerakan tanah dan banjir.
Kepolisian dan BPBD Garut, kata dia, telah memetakan zona yang menjadi rawan bencana alam seperti di wilayah selatan Garut, utara dan perkotaan.
"Polres dan BPBD Kabupaten Garut telah membagi lima zona untuk mengantisipasi bencana," katanya.
Ia menjelaskan, pembagian zona rawan bencana itu upaya memudahkan petugas dalam penanganan bencana alam.
"Kami juga menyiapkan personel dan peralatan di beberapa zona itu," katanya.
Ia menambahkan, selain kekuatan personel dan perlengkapan peralatan penyelamatan, juga disiapkan logistik untuk didistribusikan ke daerah terdampak bencana alam.
Selain kesiapan pemerintah, kata dia, masyarakat juga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, dan menghindari daerah yang termasuk rawan bencana alam.
"Kami mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap bencana, terutama saat hujan besar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018