Bandung (Antaranews Jabar) - Sebanyak 500 pesilat dari 27 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat meramaikan Festival Pencak Silat Jabar 2018, yang digelar hingga 16 November dengan mempertandingkan beberapa kategori.
Festival Pencak Silat Jabar 2018 dibuka Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum membuka, di Kota Bandung, Rabu.
Wagub Uu mengatakan selain sebagai ajang silaturahim, festival silat ini juga menjadi evaluasi dan penilaian kemampuan bagi guru dan paguyuban silat terhadap anak didiknya.
"Ini bagus untuk evaluasi, sejauh mana ilmu yang sudah diberikan kepada anak didiknya yang hari ini dipertandingkan," tuturnya.
Menurut Uu, pertandingan tersebut juga untuk melatih mental bertanding para pesilat, sebab sehebat apapun kemampuan pesilat tanpa memiliki mental bertanding yang kuat, kemampuan itu tidak keluar saat kejuaraan.
"Dengan sering bertanding seperti ini, mental bertanding akan semakin kuat, tangguh, bahkan terkadang kemampuan yang tidak dimiliki di saat bertanding akan keluar dengan sendirinya," kata Uu.
Selain itu, ajang ini juga sebagai persiapan dan menyeleksi atlet pencak silat yang akan bertanding di PON XX 2020 Papua.
"Di ajang internasional saja Jabar hebat pesilatnya seperti di Asian Games belum lama ini, di PON XX harus lebih baik," ujar Uu.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jabar Yudha Munajat Saputra mengemukakan kategori yang dipertandingkan pada festival pencak silat kali ini adalah putra dan putri usia 9-12 tahun, kategori penampilan berpasangan putra dan putri usia 14-17 tahun dan kategori penampilan berkelompok usia 9-12 tahun.
"Bahkan, yang menarik ada kategori penampilan perorangan sesepuh putra dan putri usia 50 tahun ke atas. Ini guru-guru kita ya, kakek dan nenek akan tampil juga," kata Yudha.
Tujuan festival pencak silat ini, kata Yudha, untuk mendorong, memotivasi dan memfasilitasi masyarakat Jabar, khususnya generasi muda untuk lebih mengenal dan melestarikan olahraga pencak silat sebagai warisan budaya Indonesia.
Sementara Ketua Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Jabar, Phinera Wijaya mengatakan ia telah menjalin kerja sama dengan Pemprov Jabar akan membangun gedung pencak silat.
Gedung ini nantinya bukan hanya menjadi sarana latihan, pembinaan dan pengembangan pencak silat bertaraf internasional, tapi juga akan menjadi destinasi wisata baru di Jabar.
"Kami dengan Pemprov Jabar sudah mewacanakan akan membangun gedung pencak silat, mohon doa dan dukungannya," kata Phinera.
Hadir pada pembukaan festival tersebut, sesepuh pencak silat yang pernah menjadi presiden pencak silat dunia Eddie M Nalapraya.
Menurut Eddie, Jabar dari dulu hingga sekarang adalah gudangnya atlet pencak silat. Dalam gelaran Asian Games 2018, medali Indonesia banyak disumbangkan dari cabang olahraga pencak silat asal Jabar.
"Inilah tanda-tanda budaya Indonesia sudah dikenal di mancanegara, sehingga Jabar perlu mengadakan suatu penelitian bagaimana pencak silat bisa dikembangkan secara khusus," kata Eddie.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
Festival Pencak Silat Jabar 2018 dibuka Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum membuka, di Kota Bandung, Rabu.
Wagub Uu mengatakan selain sebagai ajang silaturahim, festival silat ini juga menjadi evaluasi dan penilaian kemampuan bagi guru dan paguyuban silat terhadap anak didiknya.
"Ini bagus untuk evaluasi, sejauh mana ilmu yang sudah diberikan kepada anak didiknya yang hari ini dipertandingkan," tuturnya.
Menurut Uu, pertandingan tersebut juga untuk melatih mental bertanding para pesilat, sebab sehebat apapun kemampuan pesilat tanpa memiliki mental bertanding yang kuat, kemampuan itu tidak keluar saat kejuaraan.
"Dengan sering bertanding seperti ini, mental bertanding akan semakin kuat, tangguh, bahkan terkadang kemampuan yang tidak dimiliki di saat bertanding akan keluar dengan sendirinya," kata Uu.
Selain itu, ajang ini juga sebagai persiapan dan menyeleksi atlet pencak silat yang akan bertanding di PON XX 2020 Papua.
"Di ajang internasional saja Jabar hebat pesilatnya seperti di Asian Games belum lama ini, di PON XX harus lebih baik," ujar Uu.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jabar Yudha Munajat Saputra mengemukakan kategori yang dipertandingkan pada festival pencak silat kali ini adalah putra dan putri usia 9-12 tahun, kategori penampilan berpasangan putra dan putri usia 14-17 tahun dan kategori penampilan berkelompok usia 9-12 tahun.
"Bahkan, yang menarik ada kategori penampilan perorangan sesepuh putra dan putri usia 50 tahun ke atas. Ini guru-guru kita ya, kakek dan nenek akan tampil juga," kata Yudha.
Tujuan festival pencak silat ini, kata Yudha, untuk mendorong, memotivasi dan memfasilitasi masyarakat Jabar, khususnya generasi muda untuk lebih mengenal dan melestarikan olahraga pencak silat sebagai warisan budaya Indonesia.
Sementara Ketua Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Jabar, Phinera Wijaya mengatakan ia telah menjalin kerja sama dengan Pemprov Jabar akan membangun gedung pencak silat.
Gedung ini nantinya bukan hanya menjadi sarana latihan, pembinaan dan pengembangan pencak silat bertaraf internasional, tapi juga akan menjadi destinasi wisata baru di Jabar.
"Kami dengan Pemprov Jabar sudah mewacanakan akan membangun gedung pencak silat, mohon doa dan dukungannya," kata Phinera.
Hadir pada pembukaan festival tersebut, sesepuh pencak silat yang pernah menjadi presiden pencak silat dunia Eddie M Nalapraya.
Menurut Eddie, Jabar dari dulu hingga sekarang adalah gudangnya atlet pencak silat. Dalam gelaran Asian Games 2018, medali Indonesia banyak disumbangkan dari cabang olahraga pencak silat asal Jabar.
"Inilah tanda-tanda budaya Indonesia sudah dikenal di mancanegara, sehingga Jabar perlu mengadakan suatu penelitian bagaimana pencak silat bisa dikembangkan secara khusus," kata Eddie.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018