Bandung (Antaranews Jabar) - Relawan Gabungan Jawa Barat membagi beberapa tim yang yang salah satunya dikerahkan untuk membersihkan halaman Rumah Sakit Undata Palu, Sulawesi Tengah, yang dinilai tidak layak untuk sebuah rumah sakit.

Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dalam keterangannya, Minggu, menyatakan relawan gabungan ini yang terdiri dari beberapa unsur Organisasi - Organisasi Pecinta Alam Jawa Barat serta Sulawesi Wanadri, Verical Rescue Indonesia, Brotherhood for nature (BFN),??Med-A UNisssula, AMP Unpad, PLH PGPI, Sigab Persis, BPBD, PMI serta Baznas.

Komandan pembersihan RS Undata, Mas Wang menyatakan bahwa setelah kejadian bencana gempa dan tsunami Palu-Donggala rumah sakit tersebut menjadi tidak layak huni.

"Beberapa hari yang lalu sebelum banyak tim SAR yang datang, halaman rumah sakit dipenuhi puluhan mayat yang bergelimpangan serta puing - puing reruntuhan yang membuat lingkungan ini kurang layak untuk digunakan," katanya.

"Selain menyuguhkan pemandangan yang tidak sedap, kekhawatiran kami juga jenazah yang telat dikubur tersebut bisa menimbulkan lingkungan yang tidak steril," tambahnya.

Menurut dia, biasanya jenazah yang telat dikuburkan bisa memproduksi bakteri sehingga bisa berdampak bagi kesehatan para pasien ataupun pengungsi yang menetap di halaman rumah sakit tersebut.

Oleh karena itu, halaman rumah sakit harus sesegera mungkin dibersihkan, supaya kebersihan pasien dan pengungsi yang berada di halaman RS Undata bisa terjamin kesehatannya.

Untuk teknis pembersihan sendiri, Relawan Gabungan Jawa Barat menyediakan berbagai alat pembersih, seperti sikat, sapu, skop, cangkul, sabun dettol dan berbagai alat pembersih lainnya.

Selain itu, Mas Wang mengungkapkan bahwa selain Relawan Gabungan Jawa Barat, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Damkar di kota Palu agar bisa membantu proses pembersihan RS Undata bersama-sama.


 

Pewarta: ASJ

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018