Garut (Antaranews Jabar) - Sedikitnya tujuh warga asal Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang menjadi korban bencana gempa bumi dan tsunami di Palu, pulang ke daerah ini, menyusul puluhan lannya, karena kondisi rumah mereka di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah tersebut sudah tidak bisa ditempati.

"Ada tujuh orang asal daerah kita yang menjadi korban gempa dan tsunami yang selamat dan baru tiba di sini," kata Ricky Rizky, perwakilan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Garut, yang menerima kedatangan para korban bencana itu di Garut, Jumat.

Ia menuturkan, tujuh orang itu tiba di Garut, Kamis (4/10) malam sekitar pukul 22.00 WIB, setelah sebelumnya dijemput oleh pihak pemerintah daerah dari bandara di Jakarta.

Ketujuh korban itu, kata dia, terlebih dahulu dibawa ke Sekretariat Daerah Kabupaten Garut untuk dilakukan pendataan dan pemeriksaan kesehatan sebelum diantar pulang ke rumah masing-masing di Kecamatan Sukaresmi.

"Saat ini sedang dalam pemeriksaan intensif tim kesehatan dan selanjutnya akan diberangkatkan dan diantar ke rumah masing-masing ke Kecamatan Sukaresmi," katanya.

Ketujuh korban bencana asal Garut itu, yakni Didin (29), Nuni Nuraeni (24), Amin (26), Neneng (23), Aryani Syakir (4), Suryana (40) dan Ajah (32), semuanya warga asal Kecamatan Sukaresmi yang tinggal di Palu.

Sebelumnya, pemerintah daerah pada Rabu (3/10) malam sudah menerima kedatangan 22 orang warga asal daerah ini yang menjadi korban bencana di Palu.

Mereka yang pertama kali datang itu dijemput jajaran Kepolisian Resor Garut dan Kodim Garut menggunakan bus dari bandara di Jakarta.

Selanjutnya korban asal Garut sebanyak 11 orang tiba di Garut Kamis (4/10) pagi yang diterima langsung oleh Bupati Garut Rudy Gunawan.

Seluruh korban bencana yang tiba di Garut itu dalam keadaan selamat, sebagian warga Garut lainnya dikabarkan masih berada di Palu.

 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018