Cirebon (Antaranews Jabar) - Seluruh jalur pendakian Gunung Ciremai yang berada di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, masih dibuka dan tidak terpengaruh dengan terbakarnya kawasan Taman Nasional Gunung Ceremai (TNGC).
"Kita masih membuka semua jalur pendakian ke Gunung Ciremai, karena memang kawasan yang terbakar itu jauh dari jalur," kata Kepala Seksi Wilayah I Kuningan TNGC San Andre Jatmiko di Kuningan, Rabu.
Ia menambahkan untuk daerah atau kawasan TNGC yang terbakar itu lokasinya dibawah sebelah Utara dan Timur, serta tidak mengancam para pendaki.
Dengan kondisi tersebut, maka TNGC belum menutup jalur pendakian, akan tetapi kalau api terus menyala dan membahayakan para pendaki jelas akan ditutup.
Andre mengimbau kepada para pendaki untuk tidak meninggalkan api unggun ketika masih menyela atau membuat api sembarangan yang bisa menyebabkan kebakaran.
"Kami memang selalu mengimbau kepada para pendaki melalui pengelola untuk para pendaki tidak menggunakan api di dalam kawasan Ciremai," lanjutnya.
Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin mengatakan sudah tiga hari kawasan hutan TNGC terbakar dan api belum dapat dipadamkan, karena sulitnya medan.
"Kebakaran sudah tiga hari, dimana pertama kali api terlihat pada Minggu (30/9) sekitar jam 12.00 WIB dan sampai Selasa (2/10) pukul 19.00 WIB api belum bisa dipadamkan," tambahnya.
Kebakaran kali ini, sebutnya sulit dipadamkan, karena kondisi lahan yang terbakar itu berbukit dan juga berbatu, sehingga menyulitkan tim untuk menjangkaunya.
Selain itu, juga tumbuhan alang-alang dan perdu yang memang sudah mengering karena masih memasuki musim kemarau, sehingga api mudah membakarnya.
"Kendala yang kita hadapi yaitu medan berbukit serta berbatu dan juga tumbuhan yang sudah mengering," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
"Kita masih membuka semua jalur pendakian ke Gunung Ciremai, karena memang kawasan yang terbakar itu jauh dari jalur," kata Kepala Seksi Wilayah I Kuningan TNGC San Andre Jatmiko di Kuningan, Rabu.
Ia menambahkan untuk daerah atau kawasan TNGC yang terbakar itu lokasinya dibawah sebelah Utara dan Timur, serta tidak mengancam para pendaki.
Dengan kondisi tersebut, maka TNGC belum menutup jalur pendakian, akan tetapi kalau api terus menyala dan membahayakan para pendaki jelas akan ditutup.
Andre mengimbau kepada para pendaki untuk tidak meninggalkan api unggun ketika masih menyela atau membuat api sembarangan yang bisa menyebabkan kebakaran.
"Kami memang selalu mengimbau kepada para pendaki melalui pengelola untuk para pendaki tidak menggunakan api di dalam kawasan Ciremai," lanjutnya.
Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin mengatakan sudah tiga hari kawasan hutan TNGC terbakar dan api belum dapat dipadamkan, karena sulitnya medan.
"Kebakaran sudah tiga hari, dimana pertama kali api terlihat pada Minggu (30/9) sekitar jam 12.00 WIB dan sampai Selasa (2/10) pukul 19.00 WIB api belum bisa dipadamkan," tambahnya.
Kebakaran kali ini, sebutnya sulit dipadamkan, karena kondisi lahan yang terbakar itu berbukit dan juga berbatu, sehingga menyulitkan tim untuk menjangkaunya.
Selain itu, juga tumbuhan alang-alang dan perdu yang memang sudah mengering karena masih memasuki musim kemarau, sehingga api mudah membakarnya.
"Kendala yang kita hadapi yaitu medan berbukit serta berbatu dan juga tumbuhan yang sudah mengering," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018