Cirebon (Antaranews Jabar) - Menumpuknya sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di pinggir jalan protokol membuat jajaran Polresta dan Kodim 0614 Cirebon, Jawa Barat, terjun untuk mengangkutnya, karena sudah meresahkan serta menutup separuh jalan.

"Sampai beberapa hari ini sampah menumpuk sampai menutupi jalan raya, sampai satu jalur itu tertutup, dan ini yang membuat kita terdorong untuk ikut turun membersihkan sampah yang berserakan," kata Kapolresta Cirebon, AKPB Roland Ronaldy di Cirebon, Rabu.

Menurutnya adanya permasalahan tumpukan sampah yang lama tidak diangkut membuat dia dan Dandim 0614 Kota Cirebon prihatin.

Kondisi itulah yang membuat pihaknya bersinergi dengan Dandim menerjunkan anggotanya untuk membantu mengangkut sampah yang sudah menumpuk di TPS berhari-hari.

Ia juga menyoroti adanya penumpukan sampah yang persis ditengah kota, karena TPS dibuat persis disamping jalan raya protokol, sehingga ketika ada tumpukan sampah, maka akan sangat terlihat kumuh.

"Ini berangkat dari sisi kemanusian, kita sudah berhari-hari melihat adanya tumpukan sampah, maka hari ini kita angkut semua sampah yang mengganggu ini," ujarnya.

Sementara itu Komandan Kodim 0614/Kota Cirebon, Letkol Inf Heri Rustanto mengatakan tiga hari ini di Kota Cirebon memang sedang dihadapkan dengan menumpuknya sampah, kemudian dia berkoordinasi dengan Polresta Cirebon untuk mengangkutnya.

"Yang urgen memang saat ini sampah dan kalau masalah sampah tidak diperhatikan, maka akan mencoreng nama Kota Cirebon, karena disini merupakan distinasi wisata dan juga kota transit," jelasnya.

"Untuk itu kami terjun langsung membersihkan sampah yang sudah lama menumpuk dan kami mengajak masyarakat budaya bersih," lanjutnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon, Abdul Syukur mengatakan sangat berterimakasih atas bantuan yang diberikan oleh Polresta dan Kodim 0614 yang ikut mengangkut sampah.

Menurutnya adanya penumpukan sampah itu disebabkan sistem kelola administrasi yang berubah, sehingga membuat keterlambatan pengangkutan.

"Memang berawal dari perubahan sistem anggaran yang menyebabkan ada keterlambatan pengangkutan," tambah Syukur.

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Isyati Putri


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018