Cirebon (Antaranews Jabar) - Driver angkutan daring di Cirebon, Jawa Barat, menggeruduk kantor Grab cabang Cirebon, menuntut insentif yang saat ini turun untuk dinaikan kembali.

"Kalau dihitung-hitung, kita cuma dapat Rp32 ribu saja jika insentifnya diturunkan, ini mana cukup," kata Ketua Koordinator Aksi, Dedy di Cirebon, Senin.

Menurutnya aksi yang dilakukan tersebut dipicu karena insentif mereka turun drastis, dari yang awalnya Rp230 ribu kini hanya Rp180 ribu.

Dedy mengatakan jika insentif itu diturunkan, maka tentu akan memberatkan bagi para drriver, karena dengan insentif hanya Rp180 ribu, maka tidak akan menutup operasioanalnya.

"Kalau insentif hanya Rp180 ribu kita tidak bisa lagi sejahtera dan tidak menutup kebutuhan untuk operasional," ucapnya.

Desy mencontohkan satu driver mendapatkan orderan minimal Rp12 ribu dengan skema 16 trip, maka akan didapat total Rp196 ribu, jumlah tersebut akan dipotong 20 persen untuk aplikasi dan ditambah insentif Rp180 ribu.

Belum lagi dipotong untuk bensin Rp100 ribu serta makan minum Rp50 ribu, maka driver cuma kebagian Rp32 ribu saja. 

"Padahal banyak driver yang masih menyicil dan menyewa kendaraannya, jadi akan lebih banyak potongan lagi, tentu ini sangat tidak menyejahterakan," ujarnya.

Dedy menambahkan dengan diturunkannya insentif, maka para driver yang akan sengsara. Mereka yang masih menyicil akan selalu dikejar-kejar dan yang menyewa akan dikembalikan.

Dengan begitu, kami akan kehilangan pekerjaan dan kalau masih begini kami bukan mitra namanya, tetapi jongos, ujarnya.

"Kami ini hanya ingin insentif dikembalikan lagi seperti semula, agar bisa mendapatkan hasil dari pekerjaan ini," kata Dedy lagi.

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Isyati Putri


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018