Bandung (Antaranews Jabar) - Tiga lembaga pendidikan tinggi yaitu Universitas Winaya Mukti (Unwim) Sumedang, Institut Seni Budaya Indonesia (Isbi) Bandung, dan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) IV Jawa Barat dan Banten mendapat hibah berupa tanah dari Pemprov Jawa Barat.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menandatangani?langsung dokumen serah terima aset atau hibah ini bersama Ketua Yayasan Winaya Mukti Endjay Sendjaya, Rektor Isbi Bandung Een Herdiani, serta Ketua Kopertis Wilayah IV Uman Suherman di Gedung Pakuan, Jalan Otto Iskandardinata No. 1, Kota Bandung, Selasa.
Turut hadir pula Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa menandatangani berita acara serah terima aset tersebut.
Gubernur Aher mengatakan hibah tanah ini merupakan salah satu bentuk perhatian paling besar Pemprov Jabar dalam bidang pendidikan tinggi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir dan hal ini diharapkan mampu menambah daya tampung mahasiswa, serta mampu meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) perguruan tinggi di Jawa Barat.
"Karena Jawa Barat itu agak ironis. Lembaga pendidikan tinggi unggulan di Jawa Barat tapi angka partisipasinya rendah," ujar Aher.
Lebih lanjut, Aher mengungkapkan hal itu disebabkan perbandingan antara jumlah perguruan tinggi dengan jumlah penduduk Jawa Barat tidak seimbang. Padahal perguruan tinggi negeri biasa menjadi lokomotif perguruan tinggi swasta.
"Di tempat lain relatif seimbang. Seperti di Jawa Timur perguruan tinggi negeri banyak. Di Sumatera Barat jumlah perguruan tinggi negerinya tiga (UIN, Universitas Negeri Padang, Universitas Andalas) tapi penduduknya 4,5 juta," kata Aher.
Menurut dia hal ini pula yang mengakibatkan APK perguruan tinggi di Jawa Barat rendah tapi kualitasnya tinggi.
"Kualitasnya tinggi itu karena pada saat yang sama perguruan tinggi khususnya negeri yang ada di kita (Jawa Barat) itu diburu oleh semua calon mahasiswa dari seluruh Indonesia," ujar Aher.
Untuk itu, Pemprov Jawa Barat terus berupaya meningkatkan APK ini. Caranya melalui pengubahan status beberapa perguruan tinggi swasta menjadi negeri.
Diantaranya yang telah berhasil yaitu Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) dan Universitas Siliwangi (Unsil) di Tasikmalaya, serta dua Politeknik Negeri di Subang dan Indramayu.
Selain itu, Pemprov Jawa Barat melalui kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi negeri telah membangun kampus baru atau program studi di luar domisili (PDD) seperti saat ini telah ada Kampus Unpad di Pangandaran, IPB di Sukabumi, dan ITB di Cirebon.
Aher berharap, melalui penyerahan aset hibah tanah ke tiga lembaga perguruan tinggi ini bisa digunakan untuk kepentingan pendidikan sehingga kualitas dan kuantitas pendidikan tinggi akan semakin baik di Jawa Barat, khususnya untuk perguruan tinggi swasta.
"Tentu kita berterimakasih pada perguruan tinggi swasta, sudah bersama-sama pemerintah dalam memajukan pendidikan," tutur Aher.
"Dan titik akhirnya tentu untuk meningkatkan angka partisipasi perguruan tinggi, ditambah tentu untuk kenyamanan, untuk kejelasan status seperti Kopertis dan Unwim lahannya sudah dipakai tapi lahannya milik Pemprov Jawa Barat tapi bangunannya milik Kopertis dan Unwim. Nah, sekarang lahannya sudah menjadi hak milik," lanjut Aher.
Kampus Unwim melalui Yayasan Winaya Mukti mendapat hibah tanah yang berlokasi di Jalan Raya Bandung-Tanjungsari Km. 29, Kabupaten Sumedang. Tanah tersebut bersertifikat Nomor 1 Tanggal 3 Agustus 1987 dengan luas 164.060 meter persegi. Namun, yang diserahkan kepada Yayasan Unwim seluas 70.400 meter persegi. Selebihnya dipergunakan untuk layanan pendidikan SMK-SPP Tanjungsari.
Kopertis Wilayah IV mendapat hibah tanah di Jatinangor, tepatnya di Desa Sayang, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Nilai hibah sebesar Rp16.491.623.719 dan digunakan untuk pusat pendidikan dan pelatihan, serta pengembangan kompetensi tenaga dosen.
Sementara itu, setelah mendapat hibah tanah ini Kampus Isbi Bandung akan memiliki kampus baru di Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Lokasi tanah berada di Cikamuning, Desa Bojongkoneng, Kecamatan Ngamprah, KBB. Luasnya 46.784 meter persegi dengan nilai hibah Rp19.851.353.000.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menandatangani?langsung dokumen serah terima aset atau hibah ini bersama Ketua Yayasan Winaya Mukti Endjay Sendjaya, Rektor Isbi Bandung Een Herdiani, serta Ketua Kopertis Wilayah IV Uman Suherman di Gedung Pakuan, Jalan Otto Iskandardinata No. 1, Kota Bandung, Selasa.
Turut hadir pula Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa menandatangani berita acara serah terima aset tersebut.
Gubernur Aher mengatakan hibah tanah ini merupakan salah satu bentuk perhatian paling besar Pemprov Jabar dalam bidang pendidikan tinggi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir dan hal ini diharapkan mampu menambah daya tampung mahasiswa, serta mampu meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) perguruan tinggi di Jawa Barat.
"Karena Jawa Barat itu agak ironis. Lembaga pendidikan tinggi unggulan di Jawa Barat tapi angka partisipasinya rendah," ujar Aher.
Lebih lanjut, Aher mengungkapkan hal itu disebabkan perbandingan antara jumlah perguruan tinggi dengan jumlah penduduk Jawa Barat tidak seimbang. Padahal perguruan tinggi negeri biasa menjadi lokomotif perguruan tinggi swasta.
"Di tempat lain relatif seimbang. Seperti di Jawa Timur perguruan tinggi negeri banyak. Di Sumatera Barat jumlah perguruan tinggi negerinya tiga (UIN, Universitas Negeri Padang, Universitas Andalas) tapi penduduknya 4,5 juta," kata Aher.
Menurut dia hal ini pula yang mengakibatkan APK perguruan tinggi di Jawa Barat rendah tapi kualitasnya tinggi.
"Kualitasnya tinggi itu karena pada saat yang sama perguruan tinggi khususnya negeri yang ada di kita (Jawa Barat) itu diburu oleh semua calon mahasiswa dari seluruh Indonesia," ujar Aher.
Untuk itu, Pemprov Jawa Barat terus berupaya meningkatkan APK ini. Caranya melalui pengubahan status beberapa perguruan tinggi swasta menjadi negeri.
Diantaranya yang telah berhasil yaitu Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) dan Universitas Siliwangi (Unsil) di Tasikmalaya, serta dua Politeknik Negeri di Subang dan Indramayu.
Selain itu, Pemprov Jawa Barat melalui kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi negeri telah membangun kampus baru atau program studi di luar domisili (PDD) seperti saat ini telah ada Kampus Unpad di Pangandaran, IPB di Sukabumi, dan ITB di Cirebon.
Aher berharap, melalui penyerahan aset hibah tanah ke tiga lembaga perguruan tinggi ini bisa digunakan untuk kepentingan pendidikan sehingga kualitas dan kuantitas pendidikan tinggi akan semakin baik di Jawa Barat, khususnya untuk perguruan tinggi swasta.
"Tentu kita berterimakasih pada perguruan tinggi swasta, sudah bersama-sama pemerintah dalam memajukan pendidikan," tutur Aher.
"Dan titik akhirnya tentu untuk meningkatkan angka partisipasi perguruan tinggi, ditambah tentu untuk kenyamanan, untuk kejelasan status seperti Kopertis dan Unwim lahannya sudah dipakai tapi lahannya milik Pemprov Jawa Barat tapi bangunannya milik Kopertis dan Unwim. Nah, sekarang lahannya sudah menjadi hak milik," lanjut Aher.
Kampus Unwim melalui Yayasan Winaya Mukti mendapat hibah tanah yang berlokasi di Jalan Raya Bandung-Tanjungsari Km. 29, Kabupaten Sumedang. Tanah tersebut bersertifikat Nomor 1 Tanggal 3 Agustus 1987 dengan luas 164.060 meter persegi. Namun, yang diserahkan kepada Yayasan Unwim seluas 70.400 meter persegi. Selebihnya dipergunakan untuk layanan pendidikan SMK-SPP Tanjungsari.
Kopertis Wilayah IV mendapat hibah tanah di Jatinangor, tepatnya di Desa Sayang, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Nilai hibah sebesar Rp16.491.623.719 dan digunakan untuk pusat pendidikan dan pelatihan, serta pengembangan kompetensi tenaga dosen.
Sementara itu, setelah mendapat hibah tanah ini Kampus Isbi Bandung akan memiliki kampus baru di Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Lokasi tanah berada di Cikamuning, Desa Bojongkoneng, Kecamatan Ngamprah, KBB. Luasnya 46.784 meter persegi dengan nilai hibah Rp19.851.353.000.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018