Cianjur (Antaranews Jabar)- Perumdam Tirta Mukti Cianjur, Jawa Barat, menyatakan belum selesai memperbaiki pipa induk yang rusak akibat pergerakan tanah sebagai imbas dari gempa beberapa waktu lalu, sehingga distribusi air ke pelanggan terganggu. 

Dirut Perumdam Tirta Mukti, Budi Karyawan, di Cianjur Rabu, mengatakan, gempa bumi yang terjadi beberapa waktu lalu membuat pipa induk di wilayah Tanggeung patah karena ada pergerakan tanah.

Sedangkan untuk wilayah utara, distribusi air juga sempat terganggu karena pompa air di Cugenang berhenti, namun setelah dilakukan perbaikan, air kembali normal.  

"Sebagian besar kendala terjadi karena bencana alam yang tidak dapat diprediksi. Kemarin memang sempat terjadi kendala teknis akibat bencana dan gangguan di pompa," katanya.

Menurut dia, ketika terjadi gangguan, distribusi air tidak dapat langsung normal setelahnya karena ada waktu untuk pembuangan udara di dalam saluran pipa. Sehingga membutuhkan waktu cukup panjang agar air kembali normal ke pipa pelanggan.

"Tidak seperti layanan listrik, ketika disambung bisa langsung menyala. Kalau air ketika disambung harus buang udaranya dulu, namun saat ini sudah normal kembali," katanya.

Dia menambahkan, pihaknya terus berupaya mencegah adanya kerusakan di jalur distribusi dengan cara mengawasi secara rutin jalur di setiap wilayah. "Kalau alam susah untuk dicegah, tapi diupayakan agar ketika terjadi gangguan segera ditangani dengan pengecekan secara berkala," katanya.

Sementara ratusan pelanggan Perumdam di sejumlah wilayah di Cianjur, mengeluh tidak mendapatkan air bersih secara normal setiap harinya. Beberapa orang menyampaikan keluhannya melalui media sosial yang hanya mendapat jatah air selama dua jam setiap harinya. 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018