Cianjur  (Antaranews Jabar) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mengimbau warga di daerah rawan bencana untuk tetap waspada karena hujan deras disertai angin kencang masih sering melanda wilayah tersebut.

Sekretaris BPBD Cianjur Sugeng Supriyatno kepada wartawan, di Cianjur, Selasa, mengatakan cuaca buruk yang terjadi sejak beberapa hari terakhir menyebabkan rumah rusak akibat puting beliung dan pohon tumbang.

"Hujan yang turun disertai angin kencang menyebabkan banyak pohon tumbang dan menimpa bangunan rumah atau kendaraan yang melintas. Tidak ada korban jiwa dalam peritiwa yang terjadi di sejumlah wilayah itu," katanya.

Dia menjelaskan, pohon tumbang banyak terjadi di wilayah perkotaan dan jalur utama Puncak-Cianjur dan beberapa jalur utama menuju selatan Cianjur, sehingga pihaknya mengimbau pengguna jalan dan warga waspada angin kencang dan pohon tumbang.

"Mekipun tidak terjadi bencana alam banjir dan longsor, namun kami tetap mengimbau warga di daerah rawan bencana tetap waspada karena status siaga banjir dan longsor baru berakhir 31 Maret," kata Sugeng Supriyanto.

Dia mengatakan, tidak menutup kemungkinan terjadi bencana banjir dan longsor karena cuaca ekstrem masih melanda seluruh wilayah Cianjur. Bahkan selama tujuh tahun terakhir, total bencana banjir, longsor, pergerakan tanah dan angin puting beliung mencapai 100 kasus per tahun.

"Sepanjang tahun 2010 terjadi 55 bencana alam akibat kondisi cuaca dan letak geografis, didominasi tanah longsor, banjir dan angin puting beliung di kawasan selatan Cianjur. Bencana paling sedikit terjadi 2013, hanya ada 35 bencana alam," katanya.

Tahun 2016, kata dia, bencana paling banyak terjadi 102 bencana alam didominasi pergerakan tanah, longsor dan banjir, dengan wilayah mayoritas terkena bencana di selatan dan utara Cianjur.

"Saat ini, kami khusus mengimbau warga di wilayah perkotaan untuk waspada dan berhati-hati saat melintas dan memarkir kendaraan karena pohon di kiri-kanan jalan rawan tumbang," katanya pula.

Bahkan untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya telah berko0rdinasi dengan Dinas PUPR dan Dinas Lingkungan Hidup untuk melakukan pemangkasan pohon yang sudah tua serta mengawasi secara intensif daerah yang mulai muncul retakan tanah.

"Kami khawatir ketika hujan deras turun dapat membuat retakan menjadi longsoran. Kami tetap menyiagakan anggota dan relawan di sejumlah wilayah rawan untuk melakukan cepat tanggap ketika terjadi bencana," kata dia lagi. 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018