antarajabar - Women Crisis Center ( WCC ) Mawar Balqis mencatat berbagai kasus kekerasan terhadap perempuan di Cirebon, Jawa Barat, meningkat dan kekerasan seksual menempati urutan pertama.

"Selama tahun 2017 hingg bulan November, terdapat 140 kasus kekerasan terhadap perempuan," kata Direktur WCC Mawar Balqis, Masrokhah di Cirebon, Selasa.

Dia mengatakan kasus yang ditanganinya cukup bervariasi, seperti Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), kekerasan seksual, penelantaran, trafficking dan lainnya.

Dari jumlah 140 kasus, 85 di antaranya adalah kekerasan seksual. Namun dia mengaku belum mendapatkan informasi secara pasti, mengenai meningkatnya kasus kekerasan seksual yang terjadi pada tahun ini.

"Apakah karena kesadaran dalam melaporkan kasus yang tinggi atau memang karena kejadiannya meningkat," tuturnya.

Masrokhah menambahkan dari data yang dimiliki oleh WCC Mawar Balqis, menyebutkan bahwa pelajar SD dan SMP merupakan korban urutan tertinggi untuk kekerasan seksual.

Dimana tercatat untuk pelajar tingkat SD terdapat 42 kasus dan pelajar tingkat SMP sebanyak 42 kasus juga.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Asdullah Anwar mengatakan sudah melakukan antisipasi tindakan asusila terjadi pada para pelajar. Salah satunya adalah, dengan menekankan pendidikan keagamaan yang lebih kuat lagi di sekolah.

"Sudah kita terapkan, untuk membaca Alquran dan sholat berjamaah di sekolah," katanya.

Selain itu pihaknya juga akan mempertimbangkan mengenai pelajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), yang materi pelajarannya, diajarkan mengenai baik dan buruknya penggunaan media saat ini.

"Karena tidak bisa dipungkiri penggunaan media yang salah, menjadi salah satu penyebab adanya tindakan asusila," katanya lagi.

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017