antarajabar - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher optimistis Bandara Internasional Jawa Barat di kawasan Kertajati, Kabupaten Majalengka, bisa beroperasi sesuai target yakni pada April 2018.

"Saya Gubernur Jawa Barat atas nama pemerintah provinsi, mengucapakan selamat ulang tahun yang ketiga pada PT Bandara Internasional Jawa Barat. Dengan itu harapannya, pembangunan berjalan lancar sehingga, pada 2018 mendatang bisa segera beroperasi," kata Ahmad Heryawan

PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) selaku pelaksana pembangunan bandara menginjak usianya yang ketiga pada Jumat 24 November 2017.

Aher menuturkan untuk mewujudkan hadirnya bandara dengan level internasional tidaklah mudah dan PT BIJB yang berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMD) Pemprov Jabar memerlukan kerja keras dan kerja sama yang baik dari level daerah kabupaten/kota, provinsi bahkan pemerintah pusat.

Dalam hal ini Kementrian PUPR, Kemaritiman, dan Kementrian Perhubungan yang berkontribusi besar terhadap bandara tersebut.

"Ini memerlukan sebuah kerja keras dari seluruh pihak BIJB untuk berkoordinasi dengan Pemprov Jabar, termasuk Kementrian Perhubungan dan Kemaritiman, dan pihak Angkasa Pura (selaku operator terminal)," kata Aher.

Menurutnya, dengan dukungan dan kerja sama yang baik diyakini bandara yang ke depannya akan dilengkapi kawasan aerocity tersebut akan bisa beroperasi sesuai target yang ditetapkan kemudian bandara tersebut bisa menjadi bandara kebanggaan warga Jawa Barat.

"Jika beroperasi betul-betul nanti, ini bisa menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia dan khususnya Jawa Barat," ujar Aher.

Sementara itu Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra menuturkan, dihari jadi yang ketiga ini, tentu dengan progress yang sudah dicapai sangatlah membanggakan.

Sehingga dia tidak pernah merasa pesimis pada 2018 mendatang akan ada lalu lintas udara di langit langit Majalengka.

"Dinamika yang luar biasa, manis asam pahit di BIJB dan sampai Alhamdulillah sekarang bisa mencapai konstruksi 70 persen dengan target operasi pada tanggal 1 April 2018," ujar Virda.

Jika tercapai pembangunan bandaratersebut memakan waktu tiga tahun lima bulan dari pendirian ke pengoperasian.

Sejauh ini pembangunan baik sisi darat (akses jalan, terminal utama, dan bangunan penunjang) yang dilaksanakan PT BIJB dan sisi udara yang dibangun pemerintah pusat masih dalam koridor dan rencana.

Meski terjadi banyak dinamika tapi diakui Virda, komitmen pemerintah pusat dan provinsi untuk mewujudkan hadirnya bandara tersebut cukup kuat.

"Awalnya banyak yang meragukan bandara ini bisa dibangun bahkan bisa beroperasi. Tapi bandara ini masuk dalam Perpres proyek strategis nasional sekarang banyak yang memberikan dukungan. Bahkan? konektivitas dengan kereta cepat, pusat logistik, konektivitas dengan pelabuhan, kereta semi cepat jakarta - surabaya dan lain lain akan hadir," ujar Virda.

"Mudah mudahan kami semua bisa menuntaskan amanah ini dengan baik, menjadikan BIJB sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di metropolitan Cirebon raya yang akan memberikan manfaat bagi masyarakat Kertajati, Majalengka, ciayumajakuning, Jawa barat, Indonesia dan dunia," lanjut Virda.

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017