Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menargetkan daerahnya memiliki status lumbung padi nasional seiring dengan pengembangan ketahanan pangan yang sudah dilakukan terutama padi dengan hasil produksi mampu surplus atau lebih dari 700 ribu ton di tahun 2025.
Bupati Cianjur Mohammad Wahyu Ferdian di Cianjur Kamis, mengatakan setelah menjalani Kursus Pemantapan Pimpinan Daerah (KPPD) Angkatan II Tahun 2025 di Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhanas), banyak mendapat pengetahuan yang akan dikembangkan termasuk ketahanan pangan.
"Selama di Lemhanas banyak wawasan yang saya dapatkan termasuk penguatan kepemimpinan dan pembangunan daerah, mulai dari peningkatan patriotisme, nasionalisme, hingga sistem atau negara, pendidikan, kesehatan, pangan, termasuk strategi nasional yang dapat dijalankan di Cianjur," katanya.
Pasalnya, ungkap dia, ketahanan pangan di Cianjur sudah berjalan dengan sangat baik, dimana hasil produksi padi dan beras melebihi kebutuhan konsumsi masyarakat dan surplus produksi itu harus ditingkatkan setiap tahunnya.
Ia mengatakan, Kabupaten Cianjur dapat berkembang menjadi salah satu lumbung padi nasional atau nusantara, yakni dapat memenuhi kebutuhan kota/kabupaten di Jabar hingga nasional guna membuka peluang lebih luas pendistribusian hasil pangan petani Cianjur.
“Kami juga menargetkan pasar yang lebih luas dari hasil ketahanan pangan Cianjur dapat tembus nasional sampai ekspor, dimana ilmu yang kami dapat selama pendidikan menjadi bekal memperkuat pembangunan daerah khususnya di sektor pangan," katanya.
Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan (DTPHPKP) Kabupaten Cianjur, mencatat produksi gabah kering giling (GKG) Cianjur tahun 2025 mencapai 750 ribu ton naik sekitar 20 persen dari realisasi tahun 2024 yang berada di angka 630 ribu ton.
Kepala Bidang Tanaman Pangan DTPHPKP Kabupaten Cianjur Dandan Hendrayana, mengatakan asumsi rendemen rata-rata lima tahun terakhir sebesar 58 persen membuat total estimasi produksi beras Cianjur diprediksi berada di angka 450 ribu ton.
"Tahun ini Kabupaten Cianjur diperkirakan kembali mencatat surplus beras bahkan berpeluang melampaui angka 20 persen dari target 700 ribu ton," katanya.
Hingga Agustus 2025, menurut dia, BPS mencatat luas panen mencapai 111 ribu hektare dan berpotensi bertambah di periode November–Desember 2025, di mana sejumlah kecamatan penyumbang produksi tertinggi termasuk Naringgul dan Cidaun yang memiliki lahan sawah lebih dari 4.000 hektare.
Editor : Riza Fahriza
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2025