Antarajabar.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Cirebon, Jawa Barat, mendorong pengelolaan dana desa melalui transaksi non-tunai, ini untuk meminimalkan terjadinya penyelewengan.

"Kami membantu mereka, agar mampu mengelola dana desa dengan benar, dengan mendorong desa bisa menerapkan transaksi non-tunai," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Cirebon, Abdul Majid Ikram di Cirebon, Senin.

"Kalau melalui non-tunai kan dana yang dicairkan itu bisa kita lacak ke mana larinya," lanjutnya.

Majid mengatakan saat ini baru ada satu desa di Kabupaten Cirebon yang telah menerapkan pengelolaan dana desa melalui non-tunai, yaitu Desa Sindangjawa.

Untuk itu, BI Cirebon akan terus melakukan kerja sama dan mendorong desa yang mengelola dana desa, bisa menerapkan transaksi non-tunai.

Gerakan non-tunai dengan menggandeng desa, diakui Majid merupakan terobosan baru yang dilakukan BI, menurutnya ada sedikit kesulitan untuk merealisasikan program tersebut, apabila dibandingkan kerja sama dengan pengelola tol.

"Kemarin elektronifikasi pintu tol yang ada di Cirebon ternyata sudah hampir 100 persen, saat ini baru 97 persen, tantangannya memang berbeda, karena kita butuh proses untuk menyadarkan kepala desa dulu," tuturnya.

Majid mengatakan belum berani menargetkan gerakan non-tunai yang bekerjasama dengan kepala desa, namun BI Cirebon siap memfasilitasi jika ada kepala desa yang siap untuk menerapkan transaksi non-tunai.

"Kita akan kerja sama dengan bank dan desa, sistemnya nanti kita siapkan untuk di desa dan di toko material yang akan bekerjasama," katanya.

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017