Antarajabar.com - Tarif transportasi daring di Cirebon, Jawa Barat naik dari semula per kilometer dikenakan Rp2.500  menjadi Rp3.000, namun kenaikan itu tidak dikhawatirkan para pengemudi.

"Kalau mulai naik tarifnya saya tidak tahu mulai kapan, tapi memang sudah ada kenaikan, karena sebelumnya tarifnya tidak seperti saat ini," kata  pengemudi transportasi daring Frans di Cirebon, Jumat.

Menurut dia sebelum ada kenaikan tarif setiap kilometernya Rp2.500, sekarang sudah naik menjadi Rp3.000, begitu juga tarif terdekat yang sebelumnya Rp9.000 kini naik menjadi Rp11.000.

Meskipun ada kenaikan kata Frans, tidak berimbas kepada penumpang yang menggunakan daring, karena masih seperti biasa, tidak ada perbedaannya.

"Penumpang itu tidak melulu melihat tarif, tapi juga kemudahan dan kenyamanan menggunakan yang daring," tuturnya.

Dia mengaku tidak mengetahui pasti, apakah kenaikan ini berkaitan dengan rencana adanya aturan batas tarif yang ditetapkan oleh pemerintah.

Namun kata dia saat ini, pendapatan para sopir daring khususnya yang mobil di Cirebon, berkisar di antara Rp300ribu -Rp400ribu. "Kita mengejar insentif yang diberikan dari penyedia layanan," ujarnya.

Sementara itu pengguna jasa daring, Mariah, mengatakan tidak keberatan dengan adanya tarif, karena menurutnya masih dalam kewajaran dan bahkan terhitung lebih murah dari pada yang konvensional.

"Sekarang dengan adanya daring lebih nyaman dan tarifnya juga bisa bersaing, kalau kami sama kelurga banyak ini sangat membantu," katanya.

 

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017