Antarajabar.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mensosialisasikan aplikasi Magma Indonesia yang berisi seputar informasi mengenai kebencanaan geologi di seluruh wilayah Indonesia.

"Magma Indonesia mentransformasikan data yang diinput oleh pegawai menjadi informasi yang mudah dipahami dan bermanfaat untuk publik dalam mengakses informasi dan rekomendasi kebencanaan geologi secara `real time`," kata Kepala PVMBG Badan Geologi Kasbani di Bandung, Kamis.

Ada empat informasi bencana yang disajikan dalam aplikasi tersebut, seperti aktivitas gunung api, gempa bumi, tsunami, dan gerakan tanah yang terus diperbarui terus-menerus.

Selain itu, aplikasi Magma juga membantu dalam memberikan informasi abu vulkanis untuk keselamatan penerbangan melalui VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation) yang dikirim ke seluruh pihak keselamatan penerbangan nasional maupun internasional yang melewati wilayah Indonesia.

"Sosialisasi aplikasi Magma ini diharapkan akan lebih tersebar luas kepada masyarakat dan para pemangku kepentingan guna mencari informasi mengenai kebencanaan," katanya.

Aplikasi Magma Indonesia yang  dibangun sejak maret 2015 dipimpin oleh Kepala Subbidang Mitigasi Wilayah Timur Devy Kamil Syahbana dengan anggota tim Martanto, Syarif Abdul Amanaf, Mardian Hardipto, Cipta Firmansyah, Ferry Rusmawan, dan Setyo Sutrionk.

Sementara itu, Kepala Subbidang Mitigasi Wilayah Timur Devy Kamil Syahbana menjelaskan awal mulanya pengembangan aplikasi Magma, berkaca pada bencana tsunami yang melanda Aceh tahun 2006.

Pemerintah kemudian mengeluarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Kebencanaan.

Salah satu pasalnya menyebutkan bahwa kewajiban pemerintah dalam memberikan informasi kebencanaan kepada masyarakat, baik melalui kegiatan sosialisasi langsung, penyadaran, maupun peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

"Hal ini merupakan bukti hadirnya negara secara aktif di tengah-tengah masyarakat dalam upaya mitigasi bencana geologi di Indonesia," katanya.

Untuk mengakses aplikasi tersebut, masyarakat bisa mengunduhnya melalui perangkat telepon pintar.

Ia berharap masyarakat dapat berperan aktif juga dalam memberi masukan. Hal itu semata-mata untuk peningkatan informasi kebencanaan.

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017