Antarajabar.com - Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan, sekolah yang berada di pelosok Kabupaten Garut, Jawa Barat, masih kekurangan guru honorer maupun pegawai negeri sipil (PNS) untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara ideal.
        
"Paling banyak kekurangan guru saat ini di tingkat SD dan SMP, terutama di daerah pelosok," kata Rudy Gunawan kepada wartawan di Garut, Rabu.
        
Ia menuturkan, Kabupaten Garut memiliki daerah yang cukup luas dengan jumlah sekolah tingkat SD, SMP dan SMA yang cukup banyak tersebar di 42 kecamatan.
        
Terkait jumlah akurat sekolah yang kekurangan guru, kata dia, belum dapat diketahui, tetapi berdasarkan laporan sementara untuk total kekurangannya sekitar enam ribuan guru.
        
"Kita kekurangan guru sekitar enam ribuan," katanya.
        
Ia menjelaskan, angka kekurangan itu berdasarkan perhitungan karena banyaknya guru berstatus PNS memasuki masa pensiun dan larangan pengangkatan guru honorer.
        
Upaya memenuhi jumlah guru itu, kata dia, Pemerintah Kabupaten Garut mengusulkan pengangkatan guru menjadi PNS kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) sebanyak 1.200 orang.
        
"Sesuai kemampuan anggaran kita, maka mengusulkan pengangkatan guru honorer sebanyak 1.200 orang ke Kemenpan," katanya.
        
Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar, Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Ade Manadin menambahkan, berdasarkan perhitungan kebutuhan guru di tingkat SD sekitar 1.970 guru PNS dan honorer.
        
Menurut dia, kurangnya guru untuk memenuhi kebutuhan sekolah di Garu itu karena terhambat oleh sejumlah aturan, seperti pemerintah melarang mengangkat tenaga guru honorer sesuai dengan PP 46.
        
"Kalau pemerintah mengangkat guru honorer menjadi CPNS Guru SD maka akan memenuhi standar pelayanan," katanya.
    

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017