Antarajabar.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat Haris Yuliana mengutuk keras sikap Israel terkait aksi penutupan dan pembatasan akses umat Islam Palestina ke kompleks Masjid Al Aqsa.
"Menurut saya tindakan yang dilakukan Israel terhadap Palestina sudah sangat terkutuk dan tidak berkeprimanusiaan," ujar Haris Yuliana, usai bersilaturahmi dengan Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Subang, Aep Saepuloh, Jumat.
Haris mengatakan, tindakan Israel menghalangi umat Islam beribadah di mesjid itu bertentangan dengan undang-undang dan norma antara bangsa dan tindakan itu adalah kali pertama umat Islam dihalangi menunaikan shalat Jumat di mesjid itu sejak 1969.
Politisi dari Fraksi PKS DPRD Jawa Barat ini juga menuntut agar pemerintah Indonesia dapat bertindak tegas terhadap Israel.
"Tentunya harus tegas terhadap Israel mengingat sikap atau perlakukan mereka terhadap warga Palestina yang sudah berlangsung puluhan tahun. Saya mendorong pemerintah Indonesia untuk tegas terhadap Israel," kata dia.
Menurut dia, salah satu sikap tegas terhadap Isreal adalah dengan membokiot semua hal yang berhubungan dengan negara tersebut tidak melakukan hubungan diplomatik dengan pemerintah Israel.
"Pokoknya apapun yang berhubungan dengan Israel harus diboikot. Ini warning bagi pemerintah Indonesia untuk menunjukkan sikap tegas terhadap Israel," kata dia.
Selain itu, lanjut Haris, akses umat Islam ke kompleks Masjid Al Aqsa oleh Israel harus menjadi "ghirah" umat Islam di seluruh dunia termasuk Indonesia untuk bangkit dan menunjukkan solidartas terhadap Palestina.
"Tidak boleh ada kompromi apapun dengan Israel. Dan ghiroh umat Islam harus bangkit dengan adanya peristiwa ini," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
"Menurut saya tindakan yang dilakukan Israel terhadap Palestina sudah sangat terkutuk dan tidak berkeprimanusiaan," ujar Haris Yuliana, usai bersilaturahmi dengan Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Subang, Aep Saepuloh, Jumat.
Haris mengatakan, tindakan Israel menghalangi umat Islam beribadah di mesjid itu bertentangan dengan undang-undang dan norma antara bangsa dan tindakan itu adalah kali pertama umat Islam dihalangi menunaikan shalat Jumat di mesjid itu sejak 1969.
Politisi dari Fraksi PKS DPRD Jawa Barat ini juga menuntut agar pemerintah Indonesia dapat bertindak tegas terhadap Israel.
"Tentunya harus tegas terhadap Israel mengingat sikap atau perlakukan mereka terhadap warga Palestina yang sudah berlangsung puluhan tahun. Saya mendorong pemerintah Indonesia untuk tegas terhadap Israel," kata dia.
Menurut dia, salah satu sikap tegas terhadap Isreal adalah dengan membokiot semua hal yang berhubungan dengan negara tersebut tidak melakukan hubungan diplomatik dengan pemerintah Israel.
"Pokoknya apapun yang berhubungan dengan Israel harus diboikot. Ini warning bagi pemerintah Indonesia untuk menunjukkan sikap tegas terhadap Israel," kata dia.
Selain itu, lanjut Haris, akses umat Islam ke kompleks Masjid Al Aqsa oleh Israel harus menjadi "ghirah" umat Islam di seluruh dunia termasuk Indonesia untuk bangkit dan menunjukkan solidartas terhadap Palestina.
"Tidak boleh ada kompromi apapun dengan Israel. Dan ghiroh umat Islam harus bangkit dengan adanya peristiwa ini," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017