Antarajabar.com - Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia (APSI) Kabupaten Garut menyatakan, kepergian para Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Pendidikan Kabupaten Garut bersama Bupati Garut Rudy Gunawan ke Bali pekan lalu merupakan langkah yang tidak efektif.
"Studi banding itu untuk pertukaran informasi, saya kira semua sistem dan data sudah ada di `online`, jadi untuk apa pergi ke Badung," kata Ketua APSI Kabupaten Garut, Sony MS kepada wartawan di Garut, Minggu.
APSI menyatakan, studi banding pendidikan yang dilakukan para pejabat Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, ke Kabupaten Badung, Bali, bisa menggunakan teknologi tanpa harus pergi secara berbondong-bondong menghabiskan waktu dan biaya.
"Dengan teknologi saat ini, seharusnya Pemkab Garut tidak perlu jauh-jauh pergi ke Bali," katanya.
Ia menyampaikan, studi banding para pejabat dinas pendidikan dan Bupati Garut itu tentunya akan mendapatkan tanggapan hanya sekadar piknik, meskipun anggarannya dari dana pribadi.
"Berangkatnya pakai ongkos sendiri, artinya mereka ke sana itu untuk kegiatan pribadi," katanya.
Menurut dia, studi banding pendidikan ke Badung tidak jelas arahnya, melihat kondisi dua daerah Garut dan Badung memiliki perbedaan dari aspek APBD yang lebih besar maupun kondisi daerahnya.
Ia khawatir, kegiatan para pejabat ke Badung itu tidak membuahkan hasil yang manfaat bagi pendidikan di Kabupaten Garut.
"Salah kaprah jika untuk perbaikan malah pergi ke luar kota," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
"Studi banding itu untuk pertukaran informasi, saya kira semua sistem dan data sudah ada di `online`, jadi untuk apa pergi ke Badung," kata Ketua APSI Kabupaten Garut, Sony MS kepada wartawan di Garut, Minggu.
APSI menyatakan, studi banding pendidikan yang dilakukan para pejabat Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, ke Kabupaten Badung, Bali, bisa menggunakan teknologi tanpa harus pergi secara berbondong-bondong menghabiskan waktu dan biaya.
"Dengan teknologi saat ini, seharusnya Pemkab Garut tidak perlu jauh-jauh pergi ke Bali," katanya.
Ia menyampaikan, studi banding para pejabat dinas pendidikan dan Bupati Garut itu tentunya akan mendapatkan tanggapan hanya sekadar piknik, meskipun anggarannya dari dana pribadi.
"Berangkatnya pakai ongkos sendiri, artinya mereka ke sana itu untuk kegiatan pribadi," katanya.
Menurut dia, studi banding pendidikan ke Badung tidak jelas arahnya, melihat kondisi dua daerah Garut dan Badung memiliki perbedaan dari aspek APBD yang lebih besar maupun kondisi daerahnya.
Ia khawatir, kegiatan para pejabat ke Badung itu tidak membuahkan hasil yang manfaat bagi pendidikan di Kabupaten Garut.
"Salah kaprah jika untuk perbaikan malah pergi ke luar kota," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017