Antarajabar.com - Sejumlah warga Garut berkumpul menyampaikan keinginan dalam mengusung Raden Ajoe Lasminingrat untuk menjadi Pahlawan Nasional karena telah berjasa membangun pendidikan bagi masyarakat Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Zaman Kolonial.
"Kegiatan yang digelar hari ini sebagai bentuk deklarasi pengusungan kembali RA Lasminingrat menjadi Pahlawan Nasional," kata Ketua Tim Pengusung Gelar Pahlawan RA Lasminingrat, Rani Permata Dicky Chandra saat memberikan sambutan pada acara deklarasi tersebut dihadapan Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar di SD Negeri Regol Kabupaten Garut, Senin.
Ia mengatakan, tim pengusung akan terus berupaya meminta pemerintah agar secepatnya RA Lasminingrat istri Bupati Garut pertama pada Zaman Kolonial menjadi Pahlawan Nasional.
Usulan gelar pahlawan itu, kata dia, sudah dilakukannya pada 2010, tetapi belum mendapatkan kabar akan ditetapkannya Lasminingrat sebagai Pahlawan Nasional.
"Pada 2010 sudah melakukan pengajuan namun belum membuahkan hasil," katanya.
Rani juga meminta pemerintah untuk menetapkan Hari RA Lasminingrat pada 10 April yang bertepatan dengan hari wafatnya tahun 1948.
Ia berharap, adanya penetapan hari Lasminingrat dan pengusungan gelar pahlawan itu mendapat dukungan
dan penghormatan dari berbagai pihak terhadap perjuangan Lasminingrat.
"Penetapan itu diharapkan bisa menghormati jejak juang beliau," katanya.
Rani menambahkan keinginannya kepada pemerintah untuk menetapkan SD Negeri Regol 7 dan 10 di Kecamatan Garut Kota dapat didaftarkan sebagai Cagar Budaya.
"Kami ingin SD Negeri Regol 7 dan 10 yang dibangun Lasminingrat waktu itu didaftarkan menjadi benda Cagar Budaya, selama ini memang belum terdaftar," katanya.
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan perjuangan Lasminingrat pada Zaman Kolonial itu merupakan hal yang luar biasa.
"Tidak mudah orang untuk membangun sekolah, apalagi waktu itu, beliau juga bisa mengerti tujuh bahasa, ini menjadi kebanggaan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
"Kegiatan yang digelar hari ini sebagai bentuk deklarasi pengusungan kembali RA Lasminingrat menjadi Pahlawan Nasional," kata Ketua Tim Pengusung Gelar Pahlawan RA Lasminingrat, Rani Permata Dicky Chandra saat memberikan sambutan pada acara deklarasi tersebut dihadapan Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar di SD Negeri Regol Kabupaten Garut, Senin.
Ia mengatakan, tim pengusung akan terus berupaya meminta pemerintah agar secepatnya RA Lasminingrat istri Bupati Garut pertama pada Zaman Kolonial menjadi Pahlawan Nasional.
Usulan gelar pahlawan itu, kata dia, sudah dilakukannya pada 2010, tetapi belum mendapatkan kabar akan ditetapkannya Lasminingrat sebagai Pahlawan Nasional.
"Pada 2010 sudah melakukan pengajuan namun belum membuahkan hasil," katanya.
Rani juga meminta pemerintah untuk menetapkan Hari RA Lasminingrat pada 10 April yang bertepatan dengan hari wafatnya tahun 1948.
Ia berharap, adanya penetapan hari Lasminingrat dan pengusungan gelar pahlawan itu mendapat dukungan
dan penghormatan dari berbagai pihak terhadap perjuangan Lasminingrat.
"Penetapan itu diharapkan bisa menghormati jejak juang beliau," katanya.
Rani menambahkan keinginannya kepada pemerintah untuk menetapkan SD Negeri Regol 7 dan 10 di Kecamatan Garut Kota dapat didaftarkan sebagai Cagar Budaya.
"Kami ingin SD Negeri Regol 7 dan 10 yang dibangun Lasminingrat waktu itu didaftarkan menjadi benda Cagar Budaya, selama ini memang belum terdaftar," katanya.
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan perjuangan Lasminingrat pada Zaman Kolonial itu merupakan hal yang luar biasa.
"Tidak mudah orang untuk membangun sekolah, apalagi waktu itu, beliau juga bisa mengerti tujuh bahasa, ini menjadi kebanggaan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017