Antarajabar.com - Bupati Cianjur, Jabar, Irvan Rivano Muchtar, kekurangan dokter umum dan spesialis di Cianjur, belum bisa terpenuhi karena senioritas yang terjadi di salah satu perkumpulan dokter yang menghambat dokter muda masuk ke wilayah tersebut.
"Banyak dokter yang ingin yang masuk ke Cianjur, namun terbentur senioritas di salah satu perkumpulan dokter. Saat ini, Cianjur membutuhkan tambahan dokter di sejumlah rumah sakit dan Puskesmas. Dokter muda yang mau masuk harus mendapat rekomendasi dari perkumpulan tersebut," katanya pada wartawan, Rabu.
Hingga saat ini, senioritas masih terjadi, sehingga dokter muda tidak bisa masuk begitu saja ke satu daerah, sehingga pihaknya mendorong agar ke depan persyaratan untuk memasuk suatu wilayah lebih mudah sehingga jumlah dokter di Cianjur dapat terpenuhi.
"Kami berharap agar dipermudah karena daerah sangat membutuhkan tambahan dokter, sampai saat ini, Cianjur masih kekurangan dokter umum dan spesialis. Untuk jumlah perawat dan bidan sudah terpenuhi bahkan lebih, semoga tahun ini ada penambahan dokter di sejumlah rumah sakit dan puskesmas," katanya.
Ketua Komisi IV DPRD Cianjur, H Sapturo, mengatakan, ketika ada faktor penghambat tersebut, pemerintah daerah harus mencari celah untuk berkomunikasi langsung dengan Kementerian Kesehatan agar dokter yang diharapkan mendapat rekomendasi dengan cepat.
"Bila perlu tidak harus melalui perkumpulan kalau memang dipersulit, langsung saja minta rekomendasi ke kementerian agar kekurangan dokter umum dan spesialis di Cianjur, dapat teratasi," katanya.
Namun sebelum menambah jumlah dokter tersebut, pihaknya meminta pemerintah daerah telah menyiapkan segala sesuatunya terutama terkait anggaran. Pasalnya ungkap dia, satu dokter spesialis harus dijamin tunjangan diangka Rp 20 juta, belum termasuk upah dan lainnya.
"Kalau sudah siap segala sesuatunya, mau berapapun jumlahnya saya rasa tidak akan sulit, namun harus dipersiapkan segala sesuatunya agar penambahan dapat dilakukan,," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
"Banyak dokter yang ingin yang masuk ke Cianjur, namun terbentur senioritas di salah satu perkumpulan dokter. Saat ini, Cianjur membutuhkan tambahan dokter di sejumlah rumah sakit dan Puskesmas. Dokter muda yang mau masuk harus mendapat rekomendasi dari perkumpulan tersebut," katanya pada wartawan, Rabu.
Hingga saat ini, senioritas masih terjadi, sehingga dokter muda tidak bisa masuk begitu saja ke satu daerah, sehingga pihaknya mendorong agar ke depan persyaratan untuk memasuk suatu wilayah lebih mudah sehingga jumlah dokter di Cianjur dapat terpenuhi.
"Kami berharap agar dipermudah karena daerah sangat membutuhkan tambahan dokter, sampai saat ini, Cianjur masih kekurangan dokter umum dan spesialis. Untuk jumlah perawat dan bidan sudah terpenuhi bahkan lebih, semoga tahun ini ada penambahan dokter di sejumlah rumah sakit dan puskesmas," katanya.
Ketua Komisi IV DPRD Cianjur, H Sapturo, mengatakan, ketika ada faktor penghambat tersebut, pemerintah daerah harus mencari celah untuk berkomunikasi langsung dengan Kementerian Kesehatan agar dokter yang diharapkan mendapat rekomendasi dengan cepat.
"Bila perlu tidak harus melalui perkumpulan kalau memang dipersulit, langsung saja minta rekomendasi ke kementerian agar kekurangan dokter umum dan spesialis di Cianjur, dapat teratasi," katanya.
Namun sebelum menambah jumlah dokter tersebut, pihaknya meminta pemerintah daerah telah menyiapkan segala sesuatunya terutama terkait anggaran. Pasalnya ungkap dia, satu dokter spesialis harus dijamin tunjangan diangka Rp 20 juta, belum termasuk upah dan lainnya.
"Kalau sudah siap segala sesuatunya, mau berapapun jumlahnya saya rasa tidak akan sulit, namun harus dipersiapkan segala sesuatunya agar penambahan dapat dilakukan,," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017