Antarajabar.com - Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq meminta kepada pihak Polda Jabar untuk segera membebaskan warga Sukamulya, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, yang ditahan saat bentrok pada Kamis (17/11).
"Kami meminta kepada Kapolda Jabar untuk segera melepaskan atau membebaskan warga Sukamulya yang ditahan," kata Maman saat dihubungi, Sabtu. Menurutnya, aparat kepolisiaan seharusnya tidak melakukan tindakan kekerasan, tapi mengedepankan dialog dengan melibatkan seluruh masyarakat Desa Sukamulya. "Aparat dan pemerintah juga harus bersikap profesional pada pengukuran tanah dan jangan melanggar UU Nomor 2 tahun 2012, dimana dalam setiap pembangunan harus melibatkan warga," kata Maman. Maman juga mendesak kepada seluruh wakil rakyat di DPRD Majalengka agar terus melakukan pendampingan terhadap warga Desa Sukamulya, terutama kaum perempuan dan anak-anak yang saat ini dalam tekanan.
"Saya minta seluruh anggota fraksi PKB DPRD Majalengka agar terus mendampingi kaum wanita dan anak-anak Desa Sukamulya yang saat ini kondisinya dalam tekanan," ujarnya. Ia menambahkan pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati Majalengka harus melalui proses dialogis yang melibatkan seluruh pihak terutama masyarkat pemilik tanah. "Dan jangan sampai kerusuhan itu terjadi lagi dan seharusnya adanya persoalan itu tidak melanggar prosedural dan tahapan yang tercantum dalam UU no 2/2012," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016
"Kami meminta kepada Kapolda Jabar untuk segera melepaskan atau membebaskan warga Sukamulya yang ditahan," kata Maman saat dihubungi, Sabtu. Menurutnya, aparat kepolisiaan seharusnya tidak melakukan tindakan kekerasan, tapi mengedepankan dialog dengan melibatkan seluruh masyarakat Desa Sukamulya. "Aparat dan pemerintah juga harus bersikap profesional pada pengukuran tanah dan jangan melanggar UU Nomor 2 tahun 2012, dimana dalam setiap pembangunan harus melibatkan warga," kata Maman. Maman juga mendesak kepada seluruh wakil rakyat di DPRD Majalengka agar terus melakukan pendampingan terhadap warga Desa Sukamulya, terutama kaum perempuan dan anak-anak yang saat ini dalam tekanan.
"Saya minta seluruh anggota fraksi PKB DPRD Majalengka agar terus mendampingi kaum wanita dan anak-anak Desa Sukamulya yang saat ini kondisinya dalam tekanan," ujarnya. Ia menambahkan pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati Majalengka harus melalui proses dialogis yang melibatkan seluruh pihak terutama masyarkat pemilik tanah. "Dan jangan sampai kerusuhan itu terjadi lagi dan seharusnya adanya persoalan itu tidak melanggar prosedural dan tahapan yang tercantum dalam UU no 2/2012," tambahnya.
Editor : Irawan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016